Bila selama ini Ibu berpikir belanja hanya memenuhi kebutuhan hidup, kini belanja juga bisa menjadi gerakan ramah lingkungan bila dilakukan dengan prinsip-prinsip yang tepat.
Yaitu, belanja efisien dengan rencana matang, memikirkan dampak pada lingkungan, dan mempertimbangkan segala sisi dari mulai kemasan hingga mencapai rumah. Bila perlu, libatkan anak-anak. Agar lebih jelas, berikut caranya.
Ketika berbelanja di supermarket, pilih tas belanja yang dapat digunakan berulang kali. Misalnya, tas belanja yang dibawa sendiri dari rumah atau plastik yang dapat dipergunakan berulangkali dari toko langganan. Ini tentu lebih baik daripada tas plastik yang umumnya diberikan pelayan toko. Cara ini sangat efektif menekan sampah kantong plastik bekas belanja. Ingat, tas plastik butuh bertahun-tahun untuk dapat diurai.
Pertimbangkan untuk membeli produk yang dapat diisi ulang. Ini lebih baik daripada menambah sampah plastik berupa botol-botol kemasan yang lebih tebal dan sulit diurai. Tentu saja, sebelumnya persiapkan botol yang dapat digunakan berulang kali untuk kenyamanan penggunaan. Sebagai informasi, beberapa gerai yang peduli dengan kesehatan lingkungan menyediakan layanan pengembalian kemasan plastik. Pertimbangkan juga memilih toko yang peduli lingkungan ketika membeli produk yang sama. Simpan dan kembalikan kemasan produk yang dapat dikembalikan pada toko tersebut.
Bila membeli snack, kue basah ataupun bahan makanan mentah/beku, Anda bisa mempertimbangkan membawa kotak sendiri dari rumah. Pilih kotak dengan volume yang cukup dan tutup yang rapat untuk menahan aliran udara masuk dan keluar. Kotak penyimpanan dengan tipe tutup seperti ini dapat menekan risiko kontaminasi kuman terhadap makanan yang dibeli, terutama selama perjalanan dari tempat belanja sampai menuju rumah.
Makanan pun relatif jadi lebih baik dari makanan yang dibeli tanpa pengemasan langsung. Selain itu, akan memudahkan penataan dalam lemari pendingin. Tidak perlu dua kali kerja untuk menata ulang barang yang sudah dibeli, untuk dapat masuk ke lemari pendingin. Ini sangat menghemat waktu dan menekan penggunaan banyak kantong plastik seperti yang biasa diberikan di supermarket.
Dalam rangka menekan pemborosan penggunaan kemasan (terutama kemasan sulit terurai), belilah buah dan sayuran langsung tanpa kemasan. Tanpa menggunakan styrofoam ataupun plastik kemasan kecil. Cukup sayur atau buah itu sendiri. Cara ini, tentu saja, bisa diterapkan bila Anda membeli dari pedagang tradisional atau langsung dari petaninya langsung.
Hemat penggunaan plastik, juga hemat biaya, kan? Plus, Anda bisa mendapatkan harga bahan makanan yang lebih murah ketimbang membeli di supermarket, bila membeli langsung dari sumbernya.
Belanja dengan layanan delivery dapat menekan pemborosan dari pengeluaran transportasi dan belanja diluar daftar. Belanja antar juga menghemat waktu yang masih dapat dimanfaatkan sembari melakukan pekerjaan yang lain seperti merapikan rumah. Selain itu, mengurangi tas plastik tentengan. Selain itu, belanja antar yang menggunakan satu kendaraan untuk mengantar beberapa belanjaan ke rumah-rumah sangat menekan emisi gas buang.
Pertimbangkan pembelian barang dalam jumlah yang lebih besar daripada membeli barang dengan kemasan kecil-kecil berjumlah banyak. Tujuan utama pemilihan cara ini untuk menekan jumlah sampah dari kemasan bekas, menekan energi yang digunakan selama proses packaging, dan memangkas pengeluaran belanja.
Dengan ongkos packaging yang dipangkas, penggunaan bahan kemasan yang tidak mudah diurai juga berkurang. Namun jangan lupakan untuk memperhitungkan kapasitas dan kebiasaan konsumsi keluarga, sehingga tidak menjadi pemborosan.
bersambung
Model: Aisya & Tiyas
make up & hair do: Bage (0815 9909 548)
Lokasi: Centro at Mall Of Indonesia, Kelapa Gading
Aksesori: Butterfly, Playground FX Sudirman Place F3 # 08, Jl. Jend Sudirman Pintu 1 Senayan - Jakarta, (021-31990222)
foto: adrianus adrianto
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR