Pemberian minum disesuaikan keadaan bayi, apakah 6 jam sesudah lahir atau lebih dini, tergantung pertumbuhan yang dialami bayi di kandungan ibu. Idealnya, minum pertama bayi ialah ASI. Tapi, pada jam-jam pertama pasca persalinan, ASI tentunya belum keluar. Jika ASI tak cepat keluar sementara kebutuhan primer bayi akan kalori makanan harus selalu diperhatikan, maka harus dipikirkan untuk memberikan pengganti ASI (PASI).
Pemberian PASI harus memperhitungkan jumlah kalori dan jenisnya, sebab tiap-tiap bayi sesuai masa kehamilannya, berlainan pula kebutuhannya. Adapun cara pemberian PASI dengan menggunakan sendok agar refleks bayi terhadap mengisap puting ibu tak dilupakan atau tak terlatih. Sesudah ASI keluar, pemberian PASI dihentikan dan ASI diberikan sesuai standar umum pemberian ASI.
MUNTAH
Menurut Nartono Kadri, bayi tak akan mengalami muntah bila organ tubuhnya normal. Kecuali pada waktu lahir ketubannya keruh dan berbau, bayi kadang muntah. Muntah pada bayi bukan cuma keluar dari mulut, juga bisa dari hidung, tergantung sifat muntahnya. Saat muntah, bayi harus segera dimiringkan agar tak masuk ke paru-paru.
Untuk menghindarkan bayi tersedak yang bisa mengakibatkan muntah, sesudah diberi makan, bayi ditepuk-tepuk punggungnya agar bersendawa. Tapi Anda tak harus menunggu sampai bayi bersendawa, karena tak selalu bayi bisa sendawa sesudah diberi makan. Sesudah itu, bayi boleh diletakkan telentang, tengkurap atau dimiringkan. Begitu pun jika perutnya terlalu penuh, sebaiknya diletakkan tengkurap atau dimiringkan untuk mencegah bayi tersedak.
POLA TIDUR
KOMENTAR