Menyiapkan biaya pendidikan yang semakin hari semakin mahal membuat orang mau tak mau harus pintar menyiasatinya. Menurut Fauziah Arsiyanti, SE, MM, Dipl. FP, dari First Principal Financial-Singapore, setiap orangtua tentu menginginkan pendidikan yang terbaik bagi anaknya.
Namun sayangnya, pendidikan yang berkualitas bagus, pada umumnya membutuhkan dana yang tak sedikit pula. Agar tetap bisa menyekolahkan anak di sekolah yang berkualitas baik, simak tips sukses bagi para orangtua untuk menyiapkan dana pendidikan anak, dari perencana keuangan yang kerap disapa Zizi:
1. Menabung Sejak Dini
Idealnya, dana pendidikan anak telah dipersiapkan sejak anak masih dalam kandungan. Sebab, ketika anak sudah lahir, banyak kebutuhan lain yang juga harus dipenuhi, mulai dari membeli susu, berobat ke dokter, dan lainnya. Menyiapkan biaya sejak dini akan lebih bagus (banyak) hasilnya, sehingga biaya sekolah yang makin lama makin mahal, bisa diatasi. Keuangan Anda dan pasangan pun akan menjadi lebih aman.
2. Tentukan Sekolah Anak
Tentukan ke mana kelak anak akan disekolahkan. Memiliki tujuan sekolah tertentu sangat penting, agar bisa ditentukan seberapa besar biaya pendidikan yang diperlukan, serta berapa dana yang harus Anda dan pasangan sisihkan atau tabungkan untuk mencapainya. Akan lebih bagus lagi bila sejak dini Anda dan pasangan sudah tahu akan ke TK, SD, SMP, SMA, bahkan universitas mana kelak anak akan disekolahkan. Kalaupun kelak dia memilih universitas lain, setidaknya Anda sudah memiliki dana khusus bagi pendidikan tingginya.
3. Pengumpulan Informasi
Cari informasi seberapa besar uang sekolah yang dibutuhkan untuk pendidikan anak di masing-masing jenjang sekolah yang Anda dan pasangan inginkan. Sehingga, Anda sudah tahu berapa biaya yang akan dibutuhkan ketika tiba waktunya anak bersekolah.
4. Kondisi Keuangan
Lihat secara menyeluruh kondisi keuangan Anda dan pasangan saat ini. Periksa juga apakah Anda berdua memiliki utang, baik jangka pendek maupun panjang, berapa pemasukan dan pengeluaran setiap bulan, dan berapa aset yang Anda berdua miliki. Dari situ, akan terlihat apakah dengan jangka waktu tertentu tabungan yang Anda dan pasangan miliki, akan memungkinkan untuk menyekolahkan anak di sekolah tujuan yang diinginkan.
Bila kondisi keuangan tak memungkinkan, Anda dan pasangan bisa mencari sekolah yang lebih murah tapi dengan kualitas yang sama, atau tidak berbeda jauh. Jangan lupa, sesuaikan juga keinginan Anda dan pasangan dengan kemampuan yang dimiliki. Bila kondisi keuangan Anda berdua biasa-biasa saja, sebaiknya tidak bermimpi bisa menyekolahkan anak di sekolah mahal.
5. Rencana Investasi
Buatlah rencana untuk menyiapkan dana pendidikan Si Kecil dengan matang. Agar lebih jelas dan terasa manfaat investasi yang Anda dan pasangan lakukan, konsultasikan hal ini dengan perencana keuangan. Bila Anda berdua ingin anak bersekolah di SD A, misalnya, berarti Anda dan pasangan harus menabung dalam jumlah tertentu setiap bulannya, selama sekian tahun.
Pilih instrumen keuangan yang bisa mengimbangi inflasi, sehingga saat tiba waktunya bagi Si Kecil bersekolah, dananya cukup dan tidak "kalah" oleh inflasi. Bila Anda dan pasangan sudah memiliki tabungan pendidikan, lihat kembali apakah dananya kelak akan mencukupi untuk membiayai sekolah Si Kecil. Jika belum, ada baiknya Anda berdua menambahnya dengan instrumen keuangan lainnya dalam berinvestasi.
6. Evaluasi Rutin
Dengan rencana yang sudah dibuat, evaluasi lagi secara periodik apakah dana yang dibutuhkan sudah mencukupi, dan cari tahu alasannya bila belum sesuai. Penyebab belum sesuainya rencana tabungan dengan jumlah yang tertabung, bisa terjadi antara lain karena Anda dan pasangan tidak berdisiplin menabung atau tidak pandai mengelola keuangan keluarga.
7. Biaya Sekolah
Saat Si Kecil mulai bersekolah, dana yang dibutuhkan antara lain untuk uang pangkal, uang bulanan sekolah, biaya ekstrakurikuler, dan lainnya. Jangan lupa, perhitungkan juga faktor inflasi, sehingga kenaikan biaya sekolah bisa tertanggulangi. Agar lebih aman, masukkan kisaran angka 10-15 persen untuk faktor yang satu ini.
Besarnya dana yang harus disisihkan tiap bulan tidak sama pada setiap orang, tergantung kondisi masing-masing. Artinya, tergantung tujuan sekolah dan tipe investor yang Anda dan pasangan pilih, sesuai gaya Anda berdua, apakah tipe konservatif, moderat, atau agresif. Bila yang dituju adalah sekolah mahal atau bahkan ke luar negeri, tentu dana yang disisihkan akan jauh lebih besar dibanding sekolah yang biasa saja.
8. Tetap Menabung
Meski Anda telanjur tidak menabung sejak dini, tidak ada kata terlambat! Tetaplah mulai dan semangat menabung, meski hasilnya tidak akan sebagus yang dimulai dari awal.
9. Niat dan Disiplin
Terlambat menabung maupun tidak, yang jelas Anda harus punya niat besar untuk menabung demi biaya pendidikan Si Kecil. Lalu, terapkan disiplin menabung sehingga rencana keuangan yang dibuat dengan bagus tidak sia-sia dan dapat tercapai. Bila Anda masih memiliki kebiasaan boros, rem semangat belanja Anda. Lebih baik masukkan uangnya untuk tabungan pendidikan Si Kecil.
Meski sekolah tujuan tergolong mahal, bukan tidak mungkin Anda bisa mencapainya. Yang penting, Anda memiliki niat, disiplin tinggi, bekerja keras, dan tidak bergaya hidup mewah atau konsumtif. Jangan sampai, anak Anda memiliki bakat bagus tapi tidak tersalurkan. hanya karena Anda tidak memiliki rencana keuangan yang tidak tertata bagi pendidikannya.
10. Tabungan Biasa
Sebelum memiliki instrumen keuangan yang akan dijadikan alat untuk berinvestasi, sebaiknya Anda dan pasangan sudah memiliki tabungan biasa (dalam bentuk tunai) di bank untuk dana darurat. Misalnya, bila penghasilan salah satu dari Anda Rp 3 juta per bulan dan Anda berdua memiliki seorang anak, setidaknya Anda harus memiliki tabungan sejumlah tiga kali penghasilan Anda, yaitu Rp 9 juta.
Sehingga, jika kelak terjadi sesuatu yang membutuhkan biaya mendadak, masih bisa diambilkan dari tabungan itu dan dana yang disimpan untuk pendidikan Si Kecil akan tetap aman.
11. Biaya Ganda
Bila Anda memiliki dua orang anak yang pada saat bersamaan harus mendaftar ke sekolah baru, sudah tentu membutuhkan biaya ganda. Jadi, yang tetap harus Anda dan pasangan lakukan adalah menabung sejak awal. Lihat jarak usai kedua anak, untuk menentukan besarnya tabungan bagi masing-masing anak.
Bila perlu, konsultasikan hal ini dengan perencana keuangan, sehingga Anda berdua tahu berapa besarnya tabungan yang harus dicapai, agar mencukupi biaya sekolah mereka, dan Anda berdua bisa mencari solusinya bila suatu saat kondisi keuangan berubah.
HASUNA DAYLAILATU
KOMENTAR