Siapa bilang mengasuh dan mendidik anak hanya tugas serta kewajiban ibu? Ayah juga harus beperan serta! Tanpa itu, segalanya akan berjalan pincang. Anak akan tumbuh tanpa tokoh panutan yang lengkap. Apalagi jika ia anak laki-laki.
Bagaimana ia bisa menjadi ayah yang baik nantinya jika tak pernah mendapat contoh serta pengalaman dari ayahnya? Nah, berikut ini hal-hal yang sebaiknya dilakukan para ayah.
1. Jangan berharap kelewat banyak
Bila anak tahu bahwa Anda berharap banyak padanya, ia akan berusaha memberikan semampunya. Segala sesuatu, mulai dari mengatakan "Tolong" dan "Terima kasih" sampai kepada usaha di sekolah atau di tempat olahraga. Bila Anda mengungkapkan yang Anda harapkan dengan jelas penuh kasih, anak pun akan tahu, Anda bersungguh-sungguh meminta ia melakukannya. Bila anak mengerti akan hal ini, ia akan memberi respon positif. Namun di sisi lain, jangan berharap kelewat banyak karena jika anak tak sanggup memenuhinya, ia akan merasa sedih dan takut tak disayang ayah.
2. Menerima kesalahan
Bila Anda yakin salah satu dari anak menimbulkan masalah di dalam rumah dan menyalahkannya, sadarilah, hal ini tidak membuat keadaan menjadi lebih baik. Memang puas rasanya bila memarahi dan menyalahkan, namun hal ini hanya akan memperburuk keadaan. Cintai dan terima anak bahwa mereka dapat berubah ke arah yang positif.
3. Kenali lebih dalam
Cari tahu sedapat mungkin segala sesuatu mengenai anak Anda. Cari tahu mainan dan warna kesukaan mereka, siapa teman dekatnya, siapa tokoh pahlawan mereka, dan lainnya. Dengan memperlihatkan perhatian, Anda memunjukkan cinta Anda kepada mereka. Tanpa adanya pendekatan kepada mereka, Anda memperlihatkan sikap tidak peduli dan menganggap mereka tidak penting.
4. Katakan "TIDAK"
Masa kini banyak sekali hal berbahaya bagi anak di "luar sana" yang sangat menggoda mereka. Anak-anak yang mendapatkan semua yang mereka inginkan tidak menjadikan mereka bahagia. Anak-anak harus belajar disiplin, pengendalian diri, dan bagaimana menunda kepuasan bila Anda mengatakan "TIDAK" kepada mereka. Memang, kadang sulit dilakukan. Namun dengan mengatakan "TIDAK" berarti akan membantu Anda memiliki anak yang sehat, bahagia, dan dapat bekerja sama.
5. Memukul karena tidak belajar
Penelitian menunjukkan, tamparan atau pukulan membuat anak-anak memiliki rasa percaya diri yang rendah. Memukul atau menampar anak hanya akan meningkatkan rasa takut anak terhadap ayahnya. Apakah memang ini yang Anda inginkan?
6. Perlakukan istri dengan baik
Bagaimana Anda memperlakukan istri merupakan petunjuk terpenting bagi anak tentang hubungan antara pria dan wanita. Berusahalah untuk tidak bertengkar di depan anak-anak. Bersikaplah dengan baik, daripada menunjukkan sikap bahwa Anda selalu benar.
7. Tindakan lebih keras daripada kata-kata.
Banyak orangtua yang menghabiskan waktunya dengan mengancam anak-anaknya bilamana anak-anak tidak dapat diajak bekerja sama. Bila Anda tidak mempraktekkan konsekuensi dari ancaman yang diberikan, anak akan menyepelekan ancaman Anda. Yang mereka pahami adalah tindakan. Bila hak-hak tertentu yang mereka miliki dilarang karena tidak adanya kerja sama dari mereka, mereka akan memahaminya dengan cepat dan mengerti bahwa Anda bersungguh-sungguh. Usahakan untuk dapat menghubungkan antara konsekuensi dan tindakan. Misalnya, "Kalau kamu tidak mau membersihkan kamarmu, Ayah tidak mau membacakan cerita nanti malam."
8. Dengarkan dengan sungguh-sungguh
Jangan mendengarkan dengan sepintas lalu, tetapi belajar mengerti apa yang mereka katakan. Refleksikan kembali apa yang dikatakan anak. Bila Anda ingin ia mendengar apa yang Anda katakan, Anda pun harus mendengarkan apa yang dikatakannya.
9. Beri tanggung jawab sesuai usia
Bila anak Anda masih kecil, mungkin yang dapat dilakukannya hanya membereskan tempat tidurnya dan menjaga kamar agar tetap rapi. Bila mereka bertambah besar, tambahkan tanggung jawab kepada mereka. Katakan pada anak, di dalam keluarga setiap anggota keluarga memiliki tanggung jawab masing-masing. Jangan beri hadiah untuk tanggung jawab yang memang harus mereka lakukan.
10. Katakan "LUAR BIASA"
Puji dan katakan, betapa luar biasanya ia bagi Anda. Hal ini terutama sangat penting untuk disampaikan pada saat anak memiliki masalah. Lebih mudah mengatakannya bila semuanya berjalan baik-baik saja. Tunjukkan kepada anak, apa yang membuat dia luar biasa, karena hal ini akan lebih mengena dan lebih berarti bagi dirinya.
Dokumen Nova
KOMENTAR