Prinsip 3. Resik - Membersihkan Gudang
Gudang selama ini identik dengan tempat yang gelap, kumuh, kotor, lembap, dan bukan tempat yang menyenangkan. Tak heran ruang gudang yang sudah sengaja dibuat, pada akhirnya jadi tempat pembuangan sampah sementara.
Ya, barang-barang yang sebenarnya harus sudah dibuang, tapi masih sayang dibuang, dicampur dengan barang rusak, tak bertuan, atau apapun, ada semua di dalam gudang.
Langkah resik utama adalah miliki alat-alat dan sarana kebersihan. Sapu, kemoceng, serbet/ lap, dan tempat sampah perlu selalu siap di tempat, sehingga kapanpun dibutuhkan, bisa segera dilakukan tindakan membersihkan.
Prinsip 4. Rawat - Secara Rutin Kendalikan Gudang
Rawat adalah tindakan secara rutin dan berkala yang perlu dilakukan. Sebetulnya ini bukan hanya untuk di gudang, di semua ruang dalam rumah pun perlu tindakan pemeliharaan secara berkala.
Bila perlu, siapkan semacam jadwal rutin, apakah seminggu sekali harus dibersihkan, atau ada jadwal tertentu kapan koran bekas, botol bekas, alat-alat rusak harus dijual atau diambil pemulung.
Anda pun bisa membuat semacam daftar periksa, sehingga anggota keluarga lain, seperti pembantu rumah tangga, tahu apa yang harus dilakukan agar gudang tetap dalam kondisi terjaga dan nyaman.
Prinsip 5. Rajin - Jadikan Kebiasaan!
Rajin adalah kebiasaan. Bila sudah demikian, tak ada kegiatan yang menjadi beban bagi Anda, dan praktis semuanya akan dilakukan. Coba perhatikan bagaimana anak-anak menyusun pakaian dalam lemari. Apakah prinsip-prinsip 5 R sudah dijalankan dengan baik dan benar?
Apakah menyimpan celana, pakaian seragam, kaos kaki sudah pada tempatnya? Apakah mereka menarik baju yang dipilih, lalu meletakkan kembali pakaian lain dalam tumpukan yang benar, atau baju ditarik dari tumpukan, sementara baju lain dibiarkan jatuh berserakan tanpa diatur kembali?
Apakah pintu lemari senantiasa tertutup? Prinsip Rajin adalah bagian terakhir yang menjadi kunci, apakah gudang akan selalu dalam kondisi baik atau semua tindakan tadi hanya sekadar semangat yang dilakukan di awal-awal saja, lalu lambat laun kembali ke kebiasaan lama? Anda lah yang harus mengubah diri!
Naskah: Prima Haris Nuryawan
Foto-foto: C&G Design
KOMENTAR