TabloidNova.com - Sudah lima tahun berlalu sejak sosok ibu beranak tiga, Karen Agustiawan, ditunjuk sebagai Direktur Utama (Dirut) Pertamina. Prestasi yang sangat membanggakan, karena Karen yang kini berusia 55 tahun itu sukses mengukir sejarah sebagai wanita pertama yang menduduki posisi paling puncak di Pertamina.
Tapi tampaknya karier Karen di Pertamina sudah harus berakhir. Beberapa hari yang lalu, secara resmi Karen mengajukan pengunduran dirinya dari jabatan prestisius tersebut. Permintaan Karen ini, walaupun dengan berat hati, akhirnya diterima dan dikabulkan oleh atasannya, menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan.
"Kira-kira tinggal satu bulan lagi beliau jadi Dirut Pertamina karena beliau ingin urus diri sendiri, keluarga, dan ingin karier berikutnya, yaitu beliau ingin mengajar. Beliau sudah diterima mengajar di Harvard, Boston. Beliau disurati terus ke Harvard kapan bisa melaksanakan mengajarnya itu. Karena itu, saya tidak bisa tahan lagi," ujar Dahlan di kantornya, Senin (18/8) lalu kepada Kompas.com.
Kata Dahlan, ini bukan kali pertama Karen mengajukan permohonan pengunduran diri. Tapi sebelum-sebelumnya, Dahlan mengaku selalu menolak permintaan Karen. Bahkan, tahun lalu, saat masa jabatan pertama Karen selesai, masa kerjanya tetap diperpanjang. "Kalau sering terjadi pergantian pemimpin, perusahaan nggak stabil. Pertamina itu terkenal sering ganti Dirut. Bu Karen ini termasuk Dirut terlama sejak reformasi," kata Dahlan.
Tapi apa daya, karena sekuat apapun Dahlan meminta Karen untuk tetap memimpin Pertamina, istri dari Herman Agustiawan itu sudah memantapkan diri menempuh jalan lain. "Kali ini, saya enggak mampu tahan Bu Karen untuk tidak berhenti. Tapi, saya tawar, jangan terlalu mendadak. Akhirnya, Bu Karen setuju berhenti tanggal 1 Oktober 2014."
Yetta Angelina / Sumber: Kompas.com
KOMENTAR