Prof. Paul menjelaskan sejak beberapa tahun lalu pihaknya sudah menjalin kerjasama dengan Prof. Cheng Yunge dari Yodak Hospital Shanghai dalam menangani kasus bedah jantung menggunakan teknik thorascoscopy. "Kemarin kami juga melakukan joint operation pada penderita jantung di RS. Dr. Soetomo, dan hasilnya luar biasa bagus, sekarang pasien yang kami operasi sudah bisa makan dan minum," papar Paul yang dengan teknik thorascocopy ini biayanya tentu akan lebih murah.
Menurut Prof. Cheng Yunge, pembedahan jantung menggunakan alat thorascoscopy yang sekarang ia gunakan tersebut sangat efektif dan dianggap sebagai terobosan terbaru abad 21 dalaam teknik bedah jantung. Dengan alat tersebut tidak perlu dilakukan pembedahan melintang di dada pasien seperti yang selama ini dilakukan tapi cukup dengan tiga sayatan kecil untuk memasukkan endoskopi sehingga dapat terlihat dengan kondisi jantung pasien dari luar.
"Karena lukanya sangat kecil sehingga proses penyembuhannya makin cepat serta pasien tidak mengalami rasa nyeri hebat pasca operasi," papar Cheng Yunge sambil menambahkan dengan teknik ini faktor keberhasilan penyembuhan mencapai 99,3 persen tersebut.
Sementara dr. Abdul Razak Bawazir, dari RS. Bedah menjelaskan, saat ini pihaknya akan melengkapi prasana untuk menunjang tindakan operasi menggunakan teknik thorascocopy tersebut. "Nanti setelah lengkap, kami akan melakukan kerjasama dengan pihak Yodak Hospital untuk alih teknologi dengan tim dokter yang ada disini. Dengan demikian kelak para penderita jantung di Surabaya dabn Indonesia timur semakin banyak tertatangi," kata Abdul Razak yang juga sebagai ketua dewam pengawas RS. Bedah tersebut.
Usai mengadakan seminar pihak Yodak Hospital juga memberikan pemeriksaan dan kosnultasi gratis pada undangan yang hadir.
Gandhi
KOMENTAR