Setiap tanggal 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional dan HUT ke-567 PGRI berdasarkan Keppres No 78 Tahun 1994. Apa komentar para guru di Medan?
Hannisah br Lubis, S Psi, Guru Bimbingan Konseling di Madrasah Tsanawiyah Al-Ulum Medan
Jika hari guru tiba saya pasti banyak menerima kado dari murid-murid saya diantaranya berupa bunga, coklat, boneka, buku dan lain-lain. Bisa-bisa kalau pulang ke rumah saya membawa sebungkus besar kado dari murid-murid saya. Itu mungkin, para murid-murid sering saya rangkul. Biasanya mereka sering curhat pada saya terutama tentnag keluarga mereka. Sebisa mungkin saya tanggapi agar beban mereka sedikit berkurang.
Guru itu adalah seorang yang berjasa pada muridnya. Belajar itu kan tak ada batasnya. Kalau tak ada guru mungkin kita-kita tak bisa mendapat ilmu. Seperti saya, sebelum saya jadi pengajar, saya juga butuh seorang guru.
Dengan diadakannya Hari Guru itu adalah untuk menunjukan berupa penghargaan terhadap guru. Karena melalui gurulah kita bisa mengetahui apa yang kita ketahui sekarang ini. Pada dasarnya semua kita ini buta huruf. Karena gurulah kita jadi bisa semuanya. Guru itu ibarat pelita di dalam kegelapan.
Guru dulu dan guru sekarang, tentu saja jelas berbeda. Guru sekarang harus mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman saat ini. Dan, sebenarnya lagi guru sekarang itu jauh lebih enak dan ringan tugasnya. Karena adanya zaman technologi. Mesin elektronik seperti computer bisa mendukung system pembelajaran.
Jika, dulu kalau seorang guru ditantang untuk belajar lagi. Para guru kebanyakan masih susah payah mencari buku dan informasi lainnya. Kalau sekarang semua itu sudah jauh lebih mudah dan praktis. Sudah banyak alat berupa media cetak, elektronik, computer dan lain-lain yang mendukung sarana itu.
Bagaimana pula hubungan antara guru dan murid sekarang ini ? Oh....kalau bicara tentang itu punya jawaban yang panjang tentunya. Kalau dulu, para murid-murid masih patuh dan mematuhi perintah guru-gurunya alias takut pada guru.
Kalau dulu antara guru dan murid mau berteman saja harus dibatasi. Terlihat kalau marwah seorang guru itu sangat tinggi. Namun, sekarang tingkat segan muris-murid dahulu dan sekarang berbeda sekali. Kalau dulu murid masih segan untuk bertanya pada gurunya apalagi kalau sang guru dijadikan teman.
Tapi, sekarang semua sudah berubah, sesuai dengan perkembangan zaman pula. Nah, disinilah diminta para guru untuk bisa mengatasi prilaku murid-muridnya. Bagaimana mendidik murid-muridnya itu semua tergantung arahan yang diberikan guru. Karena guru itu juga di-ibaratkan orang tua kedua bagi muridnya.
Selain memudahkan segala-galanya. Kehidupan para guru zaman sekarang ini juga sudah jauh lebih enak dibanding fasilitas zaman dulu. Sekarang sudah ada sertifikasi dari Pemerintah untuk memudahkan gurur memiilki rumah, mobil dan lain-lain. Orang-orang juga sudah banyak yang memberikan perhatian pada guru sehingga guru lebih dipedulikan. Dengan adanya guru profesional itu bisa untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR