TabloidNova.com - Kamis (3/4) siang, digelar rekonstruksi pembunuhan Ade Sara Angela Suroto (19) oleh penyidik Jatanras Dirkrimum Polda Metro Jaya. Orangtua Ade Sara, Suroto dan Elizabeth, mengaku pasrah dengan seluruh proses hukum yang berjalan.
Di sisi lain, tersangka kasus pembunuhan Ade Sara, yakni Ahmad Imam al Hafitd yang hari ini menjalani rekonstruksi pembunuhan berencana itu, kepada kuasa hukumnya sempat mengaku ketakutan. "Hafitd curhat kepada saya, dia sangat takut," kata kuasa hukum Hafitd, Hendrayanto, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (3/4).
Pada saat rekonstruksi digelar area parkir Dirkrimsus Polda Metro Jaya, Hendrayanto juga mengatakan, orangtua Hafityd dan Assyifa Ramadhani tidak mendampingi.
"Orangtua mereka enggak datang. Tidak ada orangtua yang tega melihat anaknya membunuh," ujarnya, seraya melanjutkan, "Saya yakin, siapa pun orangtua tak akan pernah bermimpi anaknya ada di sini, melakukan adegan-adegan gila yang sadis," katanya lagi.
Dalam rekonstruksi itu, ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kompes Pol Rikwanto, digambarkan kegiatan Ade Sara, Hafitd, dan Assyifa, sejak pertama kali mereka bertemu di Stasiun KA Gondangdia, penganiayaan oleh Haftd dan Assyifa terhadap Ade Sara, pembunuhan di dalam mobil, hingga pembuangan alat bukti oleh kedua pelaku.
"Rencana penyidik, rekonstruksi dalam kaitan apa saja yang dilakukan sampai korban meninggal dunia," kata Rikwanto.
Hafitd dan Assyifa ditahan karena membunuh Ade Sara dan membuang jenazah teman kuliah mereka itu di KM 41, Tol Bintara, Cikunir, Kota Bekasi, Rabu (5/3) silam. Sepasang kekasih ini mengaku sengaja menganiaya Ade Sara. Hafitd, yang merupakan mantan pacar Ade Sara, mengaku kesal lantaran korban enggan menjalin hubungan lagi dengannya. Sementara, Assyifa merasa cemburu dan khawatir jika Hafitd kembali kepada Ade Sara.
Intan Y. Septiani/Antara/Kompas.com
KOMENTAR