Korban Sail meninggal dunia di bawah meja karena atap rumahnya roboh, sedangkan Pontini meninggal karena tertimpa tembok rumahnya yang roboh. Robohnya rumah atau bangunan rumah Sail dan Pontini karena menahan beban pasir di bagian atap rumah yang konstruksinya kurang kuat.
"Jadi korban meninggal dunia bukan akibat dampak langsung dari erupsi, tetapi karena kecelakaan (musibah) atau dampak lain dari erupsi," tegas Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
Kondisi masyarakat di sekitar GunungKelud seperti di Blitar, Kediri, dan Malang saat ini terpantau cukup kondusif. Masyarakat telah melakukan aktivitas sehari-hari, kecuali di radius 10 km yang masih harus mengungsi.
Sementara aktivitas vulkanik Gunung Kelud menunjukkan penurunan. "Status tetap Awas (level IV) dan radius 10 Km harus kosong," tandas Sutopo.
Jumlah pengungsi meningkat signifikan di Blitar. Pengungsi yang semula berjumlah 28.970 jiwa, saat ini menjadi 2.070 jiwa.
"Saat ini, kebutuhan mendesak adalah masker dan relawan untuk membersihkan abu dan masker di jalan dan perumahan. Selain itu juga mobil tangki air untuk menyemprot jalan," ujarnya.
Namun soal informasi akan ada letusan besar diikuti awan panas, banjir lahar dingin dan gempa besar, ditegaskan Sutopo, hal tersebut adalah pengumuman palsu. "Tidak benar. Jangan ikut-ikutan menyebarluaskan," tandasnya.
Laili
KOMENTAR