Mau tak mau, rombongan pulang kembali dengan kekecewaan.
Juru bicara keluarga, adik Anas yakni Anna Lutfi, mengungkapkan kekecewaan tersebut di kediaman Anas, Sabtu (11/1) siang.
"Kita ucapkan terima kasih kepada KPK yang tadi malam sudah menerima titipan dari keluarga. Berupa Al Quran, dua koper baju dan 3 bungkus roti beserta 5 botol kecil air mineral. Tapi kita hari ini kaget, jam 9.30 WIB mbak Tia (istri Anas) bersama pak Yunianto datang ke KPK untuk mengantar makanan untuk sarapan (Anas). Tapi ditolak oleh petugas sekuriti di KPK," ujarnya kepada awak media yang berjajar di rumah Anas di Pondok Bambu, Duren Sawit.
Masih menurut Anna, hingga saat ini keluarga menjunjung tinggi tugas-tugas KPK termasuk menghormatinya sebagai institusi yang menjalankan fungsi dengan baik.
Soal penolakan, Anna menilai jika bisa jadi benar adanya seperti yang dikatakan petugas, jika hari besuk tahanan hanya boleh Senin-Kamis pada waktu jam kerja.
"Namun jangan mengalahkan sisi kemanusiaan. Kemudian titipan sarapan yang dibawa oleh keluarga dtolak. Tidak hanya makanan, kan mbak Tia mau ke Jogja (sempat menitipkan surat pula) ini pun ditolak. Padahal, suratnya terbuka tidak dilem dan dititipkan ke satpam ditolak," ujarnya lagi.
Lebih lanjut, Anna menjelaskan jika maksud dari keluarga meransum makanan di KPK untuk Anas merupakan alasan keamanan saja. "Keluarga kepingin benar-benar terjaga antisipasi ingin kita ambil. Kita mohon dihormati," ujarnya mensinyalkan jika keluarga khawatir terjadi sesuatu dengan makanan Anas di KPK.
Apakah keluarga akan datang kembali pada hari Minggu? Anna menuturkan jika keluarga masih berat menerima SOP jam besuk keluarga tahanan.
"Apakah kemudian mas Anas dipaksa untuk puasanya panjang. Mas Anas (memang) ngomong supaya bisa tirakat di rutan. Tapi kita mohon dengan sungguh-sungguh sisi kemanusiaan itu diperhatikan. Ini ada buku (Buku tentang pahlawan revolusi Che Guevara dan Tan Malaka) juga makanan, biskuit," ujarnya menyayangkan.
Laili
KOMENTAR