Selama sepekan pertama, perkembangan psikologis warga akan dianalisa tim psikolog dari Himpsi Jaya dan bagian psikologi Biro SDM Polda Metro Jaya.
Hal ini diungkapkan Kepala Bagian Psikologi Biro SDM PMJ, Kombes Arif Nurcahyo, MA.
Bagaimana pengondisian kembali psikis warga? Arif menjawab jika pembinaan yang dilakukan tidak berupa penanganan langsung.
"Kami lakukan treat analysis dulu, sejauh mana trauma yang ada pada warga masyarakat. Kita juga lakukan pembinaan bersifat tim terpadu, jadi semacam operasi simpatik," ungkapnya kepadatabloidnova.comketika ditemui di TKP, rumah kontrakan teroris di Ciputat.
Lebih lanjut, tim psikolog akan menilai orang-orang yang diduga traumatik akibat peristiwa tidak terduga penggerebekan rumah teroris yang mengakibatkan 6 orang terduga teroris meninggal dunia setelah baku tembak. Juga beberapa ledakan bom buatan para teroris di sepanjang malam tahun baru 2014.
"Siapapun di sekeliling lokasi (TKP) akan dianalisa. para psikolog dari Polda akan melibatkan tim dari universitas-universitas yang tergabung dalam Himpsi Jaya"
Teknisnya secara simultan tim psikolog akan merangkul masyarakat dan mendatangi warga untuk menganalisa sekaligus.
"Penanganannya selanjutnya tergantung tingkat kerentanan dampak psikologi yang diterima," ujar Arif menjelaskan sedikit teknis healing collective yang akan diterapkannya bersama tim.
Bagaimana praktisnya? Menurut Arif, healing collective ini akan bersifat seperti tegur sapa lumrahnya. Arif juga menegaskan jika upaya healing sudah dimulai sejak Kamis (2/1) kemarin.
"Kan, anggota sudah banyak yang dibekali dengan pelatihan konseling. Jadi anggota juga sudah tahu cara-caranya," tukasnya lagi.
Sejauh ini tim psikologi belum bisa menghitung ada tidaknya gangguan psikologi terhadap warga.
"Ini baru diobservasi selama seminggu. Setelah itu baru bisa diketahui," ujar Arif.
Laili
KOMENTAR