"Rencananya, Rp 200 juta akan dibagikan pada lima orang yang merencanakan menghabisi H. Sementara Rp 50 juta digunakan untuk operasional," tandas Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Slamet Riyanto, kepada wartawan di Mapolda, Rabu (16/10).
Namun saat ini, uang tersebut masih dibawa P (buron). Padahal mereka sudah berencana akan memberikan Rp 40 juta jatah El Riski kepada keluarga mendiang El Riski.
Dari pemeriksaan terhadap Surya, didapat cerita jika S menerima tawaran dari seseorang untuk menghabisi H sejak sekitar bulan Agustus."S ini yang menerima tawaran. Dia selalu ikut dalam rapat perencanaan aksi di Apartemen Kalibata City. S juga yang merekrut P (buron) untuk mencarikan dan merekrut eksekutor," papar Slamet lagi.
Dari cerita S, diketahui jika S menerima uang dari seseorang yang menghendaki korban meninggal dunia. "S juga yang menggandakan kunci H. Kunci ini diperoleh dari orang yang menyuruhnya dan kemudian diserahkan pada para eksekutor untuk bisa masuk ke kamar H," ujar Slamet.
Kepercayaan sosok misterius yang mengutus S, terlihat dari digelontorkan uang Rp 250 juta. Termasuk memasrahkan pada S untuk membagi-bagikan uang tersebut demi mulusnya aksi tersebut.
Sedangkan AL, memang mendapat tawaran mengeksekusi Holly dari S. Baik S, AL, R dan E kerap rapat di apartemen lantai 6 gedung yang sama tempat Holly tinggal.
"AL ini bahkan sempat ikut bersama korban sampai ke depan kamar karena sama-sama naik lift dari bawah," ujar Slamet menjelaskan apa yang dipaparkan AL pada penyidik.
Sedangkan P yang masih buron, berperan menyurvai rumah ibu angkat H di Cibubur. "Dia (P) juga yang mengecek H ketika di Cibubur. Dan mengecek apakah H datang serta pulang dari sana," terang Slamet.
P rencananya juga akan mengangkut mayat Holly dengan mobil Xenia yang disewa. Didesak siapa sosok misterius yang mengorder pembunuhan Holly? Polisi belum dapat menjelaskan.
"Sedang kita kembangkan ke pemeriksaan hari ini. Sementara belum sampai ke situ (apakah Gatot tersangka atau tidak). Materi sekarang sedang dikonfirmasikan. Motif pembunuhan H juga masih sedang digali," ujar Slamet.
Laili
KOMENTAR