Seperti yang sempat diberitakan, Jumat (13/9) lalu, pengelola Museum Nasional melaporkan telah kehilangan empat lempeng emas peninggalan jaman Majapahit dan Mataram Kuno. Sayangnya, belum ada petunjuk mengarah ke mana dan siapa pelaku pencurian harta bersejarah tak ternilai tersebut.
Keterangan para saksi masih dianalisa, khususnya 12 petugas satpam Museum Nasional," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwantokepada tabloidnova.com, Senin (16/9), di Mapolda.
Masih menurut Rikwanto, keterangan yang diambil penyidik terkait alibi masing-masing petugas keamanan Museum Nasional.
"Usaha ini dilakukan, karena penyidik kurang yakin hilangnya (artefak) terjadi hari itu atau hari sebelumnya. Bisa jadi benda tersebut hilang sudah beberapa hari, namun baru dilaporkan hari itu," ungkap Rikwanto lagi menjelaskan perkembangan dugaan kronologis pencurian artefak bersejarah.
Apalagi sebagaimana temuan di lapangan, CCTV sudah lama mati dan alarm museum juga rusak sekitar dua bulan sebelumnya.
"Jadi, yang mengetahui (diperkirakan) semua orang dalam. Baik sekuriti, orang yang menaruh barang (artefak, Red.) dan orang yang memfoto-foto (tim revitalisasi Museum Nasional, Red.). Di antara mereka dijadikan dugaan-dugaan keterlibatan," jelas Rikwanto.
Laili
KOMENTAR