"Pemeriksaan saat ini masih berlangsung, termasuk memeriksa barang bukti kunci almari, dekoder, atau rekaman CCTV," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto saat ditemui di Mapolda, Jumat (13/9).
Sebuah temuan mengejutkan dijabarkan penyidik Polsek Gambir dan Polres Jakarta Pusat. Berdasarkan info dari staf keamanan Museum Nasional, CCTV di tempat tersebut sudah mati sejak November 2012. Dan, alarm museum juga sudah mati sejak 2 bulan lalu. Temuan ini melebarkan jarak kemungkinan waktu hilangnya empat artefak yang baru dilaporkan Kamis (12/9) lalu.
"Mereka sudah menyampaikan pada pihak rumah tangga museum, namun belum ada perbaikan," jelas Rikwanto.
Polisi saat ini sedang mengambil sidik jari dari olah TKP. "Selain itu, kita juga dalami adanya petugas sekuriti yang tidak ada di tempatnya pada saat kejadian. Semua sedang dikejar keterangannya mengapa mereka tidak ditempat."
"Yang jelas, dalam satu hari itu ada 12 sekuriti yang berjaga. Mengapa tidak ada yang tahu dan mengapa tidak segera melapor sampai berhari-hari, ini sedang kita selidiki," terang Rikwanto lagi.
Diberitakan Kamis sebelumnya, Museum Nasional yang terletak di jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, melaporkan kehilangan empat jenis artefak. Artefak yang hilang mempunyai nilai sejarah yang sangat tinggi dan harganya tidak bisa diukur, karena berasal dari abad ke-10 dan ke-11 Masehi. Diantaranya, Harihara, Lempeng Cepuk Mas, Lempeng Bulan Sabit, dan Lempeng Naga peninggalan kerajaan Mataram Kuno dan Majapahit.
Laili
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR