"Bagaimana aku keluar ke hadapan sekian banyak orang tanpa pakaian? Aku, kan, seorang wanita," pikirnya. Seluruh baju Reshma sudah habis tercabik-cabik ketika ia merangkak mencari air untuk bertahan hidup.
Salah satu anggota tim melemparkan sebuah senter kepadanya, dan Reshma menggunakannya untuk melihat sekelilingnya. Ia melihat tumpukan pakaian tersebar di mana-mana, tumpah ruah dari boks-boks karton.
Reshma menyambar baju berwarna ungu dan melilitkan scarf merah muda ke leher dan dadanya. Wajahnya tertutup debu dan tanah, namun ia terlihat baik-baik saja, pikir Reshma. Setelah itu, ia menunggu tubuhnya diangkat ke permukaan tanah.
***
Letkol Sharif Ahmed adalah pemimpin rumah sakit militer di Savar, di mana Reshma memulihkan diri. Menurut Ahmed, kemajuan kesehatan Reshma sangat pesat. "Saat pertama kali dibawa ke sini, Reshma masih sering kaget jika disentuh. Dia juga mengalami flashback ketika mencoba tidur."
Semua itu, menurut ahmed, masih dalam tahap normal, "Mengingat apa yang sudah dia lalui." Sekarang, Reshma sudah mampu duduk tegak dan tersenyum. Reshma juga selalu ditemani oleh sang ibu, Zubaida. "Hati saya diliputi kebahagiaan. Saya memohon pada Tuhan dan Dia memulangkan Reshma kepada saya."
Saat ini, Sohel Rana, pemilik Rana Plaza, sudah diciduk oleh yang berwajib dan dipenjara. Dia ditangkap ketika berusaha melarikan diri ke India. Pemilik Rana Plaza yang lain juga menunggu hukuman.
Kamis (9/5), setelah 21 hari, proses penyelamatan dan evakuasi secara resmi berakhir. Kecelakaan ini memaksa pemerintah Bangladesh dan retailer dari luar negeri untuk mengevaluasi kembali standar operasi dan keamanan gedung di mana produksi garmen berlangsung.
Sementara untuk Reshma, ia masih tak tahu bagaimana masa depannya. Yang ia tahu, ia tak mau kembali bekerja di industri garmen. Reshma mengakhiri wawancara dengan CNN dengan permintaan sederhana. "Semuanya, tolong doakan saya..."
(TAMAT)
Ajeng/CNN
KOMENTAR