Inilah yang membuat orngtuanya, pasangan Untung Jayadi (57) dan Muhaenih (47) prihatin. Mereka sengaja mInta Alen menenangkan diri di rumah orangtuanya. "Kami sengaja melindungi Alen agar tidak stres. Musibah ini benar-benar memukul batinnya," kata Jayadi.
"Padahal Alen sayang banget sama Widi. Pasti ini berat sekali. Makanya saya minta dia di rumah kami dulu sambil kami bimbing biar dia enggak stres. Kasihan dia," kata Jayadi diamini sang istri.
Sikap Alen yang diam dan tidak mau banyak berkomunikasi dikhawatirkan Jayadi dapat mengganggu kesehatan jiwa anaknya. "Dia memang orangnya banyak diam. Enggak pintar ngobrol gitu," sela Muhaenih.
Ditambahkan oleh Jayadi bahwa Alen memang masih bersedih kehilangan Widi apalagi dia juga sakit hati kepada istri barunya. "Walaupun udah minta maaf, tapi ini kan soal nyawa, jadi ya pasti dia perlu waktu, dia udah gak anggap istrinya lagi," tandas Jayadi.
Sepakat dengan Alen, kakek dan nenek Widi pun menyerahkan semua hukuman Susi kepada proses hukum yang berlaku. "Hukuman 10 tahun itu ya pantas-pantas sajalah karena memang dia bersalah menghilangkan nyawa cucu saya," ucap Jayadi.
Swita
KOMENTAR