Priya pamit meninggalkan rumah seminggu sebelumnya. Kepada orangtuanya ia bilang akan menghadiri acara makan-makan bersama sahabatnya. Karena tak kunjung pulang, keluarga lalu melaporkan hilangnya Priya ke Polsek Ngemplak.
Jasad korban pertama kali ditemukan oleh Suwandi (33) yang tengah mencari rumput dan curiga mengendus bau tak sedap di sekitar pohon bambu. Setelah didekati, ia melihat potongan telapak tangan, kaki, dan tulang belulang. Penemuan ini jelas membuat geger warga sekitar.
Kapolres Sleman AKBP Hery Sutrisman menjelaskan, Selasa (9/4) sore Priya diajak BB pergi makan. Di tengah jalan keduanya bertemu BG. Bertiga, mereka pergi ke rumah kosong milik keluarga YN. "Ketiga lelaki itu menenggak minuman keras di rumah itu."
YN lantas menghubungi empat teman lainnya untuk datang. Setelah berkumpul, mereka mabuk dan memaksa korban ikut minum miras. Priya kemudian pingsan dan diperkosa bergiliran. Esok paginya, kepala korban dipukul balok kayu hingga tewas. Untuk lebih memastikan kematiannya, leher Priya pun disayat sebilah pisau.
Malam harinya, para pelaku kembali mendatangi rumah kosong itu untuk membuang jasad korban ke kawasan Selomartani, menggunakan sepeda motor. Perhiasan emas dan sepeda motor Honda Vario milik korban diambil dan uang hasil penjualannya mereka bagi rata. Seperti tak cukup dengan membunuh, tubuh remaja malang ini bahkan dibakar hingga dua kali untuk menghilangkan jejak. Alasannya, jasad korban tak henti menebarkan bau busuk.
Menurut YN, korban adalah mantan pacarnya yang sudah putus enam bulan lalu. Motif pembunuhan berdasarkan pengakuan para tersangka dikarenakan korban diduga telah hamil. Namun pembuktian ini tak mudah dideteksi secara medis mengingat kondisi tubuh korban sudah hancur terbakar saat ditemukan.
Debbi, Ade
KOMENTAR