"Anak saya berteriak ia terluka, saya sontak berhenti melawan dan memilih menyerah," ujar Hadini di depan penyidik Polres Muaraenim, Minggu (21/4/2013).
Menurut Hadini, sebelum kejadian, pada malam naas tersebut, ia bersama anaknya pulang ke desanya karena ada keperluan hingga larut malam. Merasa istri dan anaknya yang masih kecil hanya berdua saja di rumah, ia pun memilih pulang meskipun sudah larut malam sebab khawatir akan terjadi apa-apa dengan istrinya.
"Memang ia sempat diminta untuk tidak pulang karena sudah larut malam, sebab rawan," ujar Handini.
Ketika di tengah perjalanan yang sepi, kata Handini, ia tiba-tiba dikejar tiga sepeda motor salah satunya motor Yamaha Vixion warna putih memepet sambil mengacungkan pistol jenis revolver ke arah dirinya sambil menyuruh berhenti. Setelah berhenti langsung terjadi pergulatan dengan dua pelaku.
Lalu di mendengar suara anaknya bahwa ia terluka di tangan kiri. Mendengar anaknya terluka dan diancam akan dibunuh ia pun memilih pasrah dan menyerah membiarkan pelaku mengambil motor Revo BG 2711 OQ berikut STNK, KTP, SIM, ATM Mandiri dan BNI, HP Nokia dan uang Rp 1,5 juta.
"Anak aku kutengok luka robek disikut tangan kiri kena pisau pelaku. Aku ngomong silahkan ambek harta aku asal jangan bunuh anak aku," ujarnya.
Kasatreskrim AKP Jhon Lois Letedara, membenarkan adanya laporan tersebut. Saat ini, pihaknya sedang melakukan penyelidikan guna pengusutan lebih lanjut.
Sumber: Tribunnews
Berita yang lebih lengkap dan dalam ada di Tabloid NOVA. Belinya enggak repot, kok.
Sahabat NOVA bisa pilih langganan di Grid Store, atau baca versi elektroniknya (e-magz) di Gramedia.com, MyEdisi, atau Majalah.id.
KOMENTAR