Lomba Maraton Boston memiliki kategori jarak lari sejauh 26 mil. Tak kurang dari 27 ribu pelari berpartisipasi dalam agenda yang digelar pada hari Senin (15/4) dan disaksikan oleh ratusan ribu penonton yang tak ingin ketinggalan menjadi saksi lomba maraton terbesar ini.
Jelang garis akhir maraton tepatnya di Jalan Boylsto ledakan besar pertama tepatnya pukul 14.30 waktu setempat terdengar hingga menyebabkan sejumlah pelari berjatuhan. Ledakan selanjutnya menyusul tak lama yang juga bersal tak jauh dari tempat kejadian pertama kurang lebih 167 meter. Peristiwa naas ini menewaskan tiga orang serta 140 korban luka-luka serius.
Beberapa media elektronik bahkan menunjukkan sejumlah pelari dan penonton dalam keadaan berdarah dirawat di lokasi ledakan dan jalanan tersebut. Ambulans darurat pun langsung dikerahkan ke lokasi yang ditutup untuk umum. Para pelari maraton yang tersisa kemudian diarahkan untuk menjauh dari lokasi ledakan.
Salah satu pelari maraton yang memberikan kesaksiannya, Mike Mitchell asal Kanada melihat ledakan dari arah belakang dan ikut terkejut. Begitu pula yang dialami oleh pelari asal Etiopia, Lelisa Desisa adalah pelari yang memenangkan lomba maraton Boston sesaat sebelum tragedi, ia bahkan sempat merayakan kemenangannya.
Tragedi ini langsung mendapatkan perhatian dari Presiden Obama dalam pidatonya ia berjanji akan membawa pelaku ke pengadilan. Dan dalam sebuah keterangan pers, Komisionaris Polisi Boston, Edward David yang dilansir oleh BBC mengatakan belum ada tersangka yang ditahan. Tetapi laporan TC setempat menyebutkan penggeledahan di sebuah apartemen di pinggir kota Boston.
Swita/BBC
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR