"Kami akan melakukan pengangkatan bagian ekor pesawat terlebih dulu, karena di ekor tersebut terdapat piranti bernama voice data recorder (VDR) yang sangat penting sebagai bahan peneyelidikan KNKT," kata Danlanud Gusti Ngurah Rai, Letkol (Pnb) Atang Sudradjat saat jumpa pers di ruang Emergency Operation Centre (EOC).
Teknis pengangkatan tersebut yakni bagian pesawat yang terendam air dimunculkan ke permulkaan air dengan cara diberi balon udara di bagian bawahnya. Jika sudah terangkat ke permukaan baru kemudian tubuhnya ditarik ke daratan atau diapungkan ke pantai Kelan yang tak jauh dari lokasi tersebut. "Tapi semua itu juga tergantung dengan cuaca dan besar kecilnya ombak, sebab di pantai sini ombaknya terkenal cukup besar," kata Atang.
Soal tubuh pesawat, lanjut Atang, untuk memudahkan pengangkatan maka akan dipotong menjadi tiga bagian baru kemudian setiap bagian dibawa ke daratan. Namun untuk memotong tubuh pesawat tidak bisa sembarangan, karena ada bagian-bagian tertentu yang membahayakan. Salah satunya, tabung oksigen yang biasa digunakan untuk suplay oksigen penumpang dalam keadaanm darurat kalau tidak memotongnya sembarangan akan bisa meledak sehingga membahayakan pekerja. "Makanya itu apa untuk melakukan pemotongan tubuh pesawat harus dilakukan oleh tenaga yang tahu tentang teknis pesawat," kata Daniel dari Lion Air jumpa.
Atang menambahkan, untuk mengamankan bangkai pesawat tersebut, pihaknya mengerahkan satuan pengaman yang ada di tempatkan di dekat pesawayt atau pantai yang ada di sekitarnya.
Gandhi
KOMENTAR