Lantaran informasi mertuanya belum begitu jelas, ayah seorang anak ini menghubungi Mang Tis, tetangga depan rumahnya. Rahmat sangat mengkhawatirkan kondisi istri dan anak semata wayangnya. "Begitu dapat info kondisi longsornya parah dan keberadaan istri dan anaknya belum diketahui, saya memutuskan pulang," kata Rahmat.
Senin (25/3) siang, Rahmat berhasil menemukan Agus, anak semata wayangnya yang sudah tak bernyawa. Hari itu juga, jenazah bocah berusia 4,5 tahun ini dimakamkan. "Malam sebelum kejadian saya mimpi melihat Agus berada di tempat yang jauh," kisah Rahmat saat ditanya ada firasat apa sebelum bencana longssor tersebut. Hanya itu firasat yang dirasakan Rahmat.
Sementara jasad Taryani, istrinya baru ditemukan esok harinya. "Saya pertama kali mengenalnya dari perhiasan yang dipakainya." Rahmat tahu persis, perhiasan emas yang dipakai istrinya lantaran barang itu dibeli dari hasil kerja kerasnya di Jakarta.
Setiap pulang ke Cililin, Rahmat selalu menyerahkan uang hasil mendekorasi stan pameran selama dua bulan. "Sebagian disisihkan istri saya dan dibelikan perhiasan. Dia memang sosok istri yang pandai mengatur keuangan keluarga," tandas Rahmat lirih kepada tabloidnova.com
Setelah menceritakan sosok istrinya, Rahmat buru-buru permisi untuk segera memakamkan jenazah istrinya. Maklum, hari sudah menjelang petang. Selasa (26/3) sore, jenazah Taryati dimakamkan berdampingan dengan Agus, anak semata wayangnya.
Moonstar Simanjuntak
KOMENTAR