Hanoi
Hanoi merupakan kota tujuan pertama yang ditempuh dalam waktu sekitar 5 jam penerbangan (dari Jakarta setelah transit di Ho Chi Minh City lalu berganti pesawat domestik menuju Hanoi). Saat Klub NOVA berkunjung, kota terbesar di Vietnam ini tengah memasuki musim dingin. Suhu berada pada titik 14-19 derajat Celsius.
Namun, udara dingin tak menyurutkan semangat 44 anggota Klub NOVA menikmati keindahan alam dan budaya Vietnam. Tempat-tempat peribadatan bersejarah seperti Dinh Temple dan Le Temple yang dibangun pada abad 11, juga Bich Dong Pagoda yang merupakan salah satu pagoda dengan pemandangan terindah. Wow!
Tam Coc
Tam Coc atau Tiga Gua adalah salah satu lokasi wisata populer di Hanoi. Di sini rombongan diajak menyusuri Sungai Ngo Dong dengan bersampan melewati gunung-gunung batu dan tiga gua (di bawah gunung batu).
Tam Coc yang dikenal juga sebagai Halong Bay in Land ini sebenarnya lebih indah dinikmati saat musim bertanam padi (pada Februari-Mei, Juni-Juli dan September-Oktober). Sebab di musim tersebut bisa terlihat hamparan sawah di sepanjang sungai. Hanya saja, di musim itu suhu udara sedang panas-panasnya, bisa mencapai di atas 35 derajat Celsius.
Keunikan lainnya, di sini para pengayuh sampan menggunakan kaki mereka sebagai pengganti dayung.
Saat melancong ke luar negeri, rasanya tidak afdol jika tidak berbelanja. Nah, rombongan Klub NOVA juga tak lupa menyambangi Ben Thanh Market untuk berbelanja. Lokasi ini adalah sebuah pasar yang terkenal dengan aneka suvenir untuk oleh-oleh. Ben Thanh Market buka sejak pagi dan tutup pada jam 17.00. Namun jika belum puas berbelanja, pada jam 19.00, di jalan sekitar Ben Thanh Market ini akan ramai oleh pedagang kaki lima yang juga menjual aneka suvenir dan oleh-oleh khas negeri Uncle Ho ini. Tapi jangan lupa untuk menawar, ya.
Ho Chi Minh Musoleum
Di Ho Chi Minh Musoleum, rombongan diajak melihat tubuh asli sosok pemimpin Vietnam di masa lalu, Ho Chi Minh, yang telah dibalsam dan diawetkan. Aturan di sini cukup ketat, pengunjung tak diperbolehkan membawa kamera, ponsel tak boleh dikeluarkan, tak boleh membawa makanan dan minuman, bahkan tak boleh berbincang dengan suara keras di dalam ruangan.
Barang yang dibawa pengunjung pun harus melewati alat detektor. Selepas dari sini, rombongan bisa melihat tempat tinggal Ho Chi Minh yang sangat sederhana. Termasuk rumah etnik yang pernah ditempati pria yang biasa disapa Uncle Ho oleh rekan internasionalnya semasa ia tinggal di perbatasan.
Halong Bay
Kota Halong ditempuh sekitar 2 jam perjalanan dari Hanoi menggunakan jalan darat (bus). Di kota ini rombongan mengunjungi Halong Bay, salah satu tempat wisata yang wajib dikunjungi saat ke Vietnam. Halong Bay yang merupakan situs warisan dunia pilihan UNESCO ini mempunyai 1969 pulau dan gugusan karang.
Menggunakan cruise, rombongan menikmati keindahan laut dan gugusan pulau menuju salah satu teluk Halong untuk mampir ke Thien Cung Cave atau yang lebih dikenal dengan Cave of Heavenly Palace. Goa alam ini menyajikan pemandangan yang indah, mulai dari stalaktit dan stalakmit yang konon jika dilihat dengan imajinasi bisa berbentuk aneka binatang atau benda.
Perjalanan menggunakan cruise ini dilanjutkan menuju sentral Halong, yaitu The Kissing Cocks. Dua buah batu yang terkikis air laut sehingga berbentuk sepasang ayam jantan dan betina yang seolah sedang berciuman.
Ho Chi Minh City
Ibu kota Vietnam yang sebelumnya bernama Saigon ini mempunyai lebih banyak lokasi wisata sejarah dan sisa perang Vietnam. Terlihat perbedaan antara kota di wilayah selatan ini dibandingkan wilayah utara Vietnam. Ho Chi Minh City terlihat layaknya kota besar dibandingkan Hanoi yang lebih tampak sebagai pedesaan. Suhunya pun lebih panas, sekitar 22-31 derajat Celsius. Peninggalan bersejarah banyak berupa gedung berarsitektur klasik dan modern. Tempat-tempat perbelanjaan pun lebih banyak ramai menjelang sore. Sehingga membuat kota ini tetap "hidup" di malam hari.
Cu Chi Tunnel, salah satu tempat terkenal dimana para Vietkong dulu berperang melawan tentara Amerika dengan cara bergerilya, membuat parit serta lorong kecil di bawah tanah. Cu Chi Tunnel terletak di Cu Chi District yang berada sekitar 60 km dari Ho Chi Minh City.
Di tempat ini rombongan bisa melihat langsung dan masuk ke dalam Cu Chi Tunnel, terowongan yang dibuat pasukan Vietkong berupa lorong sempit yang ukurannya sebesar tubuh orang Vietnam yang kurus dan berada di bawah tanah.
Selain wisata tunnel, di Ho Chi Minh City terdapat banyak tempat menarik yang bisa dikunjungi. Salah satunya Notre Dame Cathedral, yakni Gereja peninggalan Pemerintahan Prancis semasa menjajah Vietnam yang hingga kini masih digunakan. Rombongan juga berkesempatan mengunjungi War Museum, Reunification Palace atau Istana Presiden Vietnam Selatan, serta menikmati Watter Puppet Show.
Marga Nguyen
Hampir sebanyak 40 persen orang Vietnam memiliki nama keluarga Nguyen, walaupun sebenarnya di antara mereka tak ada hubungan darah atau kekeluargaan. Dari kepala negara, pendeta, masyarakat, sampai penjahat sekali pun, banyak yang menggunakan nama ini. Bahkan Ho Chi Minh memiliki nama lahir Nguyen Sinh Cung. Banyaknya orang Wietnam yang menggunakan nama ini, konon tak lepas dari sejarah perebutan kekuasaan antara Dinasti Ly dan Tran.
Dilarang Ngebut
Jika Anda bersama rombongan menggunakan bus selama di Vietnam, bersiaplah untuk bersabar. Sebab kecepatan tertinggi bus dan kendaraan non pribadi dibatasi maksimal hanya 80 km/jam. Sehingga untuk beberapa perjalanan, waktu tempuh jadi terkesan lama. Para pengemudi pun sangat patuh karena denda akan langsung diminta oleh polisi yang tersebar di sudut-sudut jalan. Tak tanggung-tanggung, dendanya sebesar 200-500 dolar AS untuk sopir transportasi umum yang ketahuan mengebut di jalan.
Produk penyandang cacat
Kerajinan tangan atau suvenir khas Vietnam kebanyakan dibuat oleh orang-orang cacat. Para penyandang cacat ini merupakan korban efek radiasi racun kimia yang digunakan Amerika semasa perang Vietnam. Kebanyakan mereka adalah anak-anak yang lahir dari ibu yang sedang hamil atau para perempuan yang hamil setelah masa perang namun sudah terlanjur terpapar racun kimia tersebut.
Tempat nongkrong
Hampir di setiap sudut jalan di Vietnam terdapat meja dan kursi-kursi pendek untuk orang-orang sekadar menikmati secangkir teh atau kopi dengan camilan atau pun makanan berat. Baik pagi, siang, mau pun malam tempat ini selalu penuh terisi. Bahkan kafe-kafe pun menyediakan kursi pendek khusus di luar ruangannya. Tempat nongkrong anak-anak muda di malam hari untuk menikmati menu BBQ atau minuman hangat, juga menggunakan meja pendek dan kursi-kursi kecil.
Florentina Lenny Kristiani
Foto: Lenny/Dok NOVA
KOMENTAR