Setelah sebagian besar kehidupannya yang singkat dihabiskan di rumah sakit, Amidala Keisha Arifan (1,5), putri pertama pasangan Fajar Arifan dan Dessy Widiastuti yang divonis menderita leukimia, akhirnya mengembuskan napas terakhirnya, Kamis (31/1) siang. Sang ayah yang dikenal sebagai drummer band Alexa, berbagi cerita dukanya.
"I love you my Amidala, rest in heaven dear princess. Sampai kita bertemu lagi di sana, ya, sayangnya Ayah," tulis Fajar di akun Twitternya siang itu. Beberapa jam sebelumnya, kabar kepergian Amidala sudah terlebih dulu menyebar lewat BBM (BlackBerry Messanger).
Ratusan mention bernada bela sungkawa yang ditujukan kepada akun @FajarALEXA pun segera memenuhi lini masa. Kebanyakan berasal dari rekan sesama musisi dan fans band Alexa. Fajar adalah penggebuk drum band Alexa.
Dala, penggilan keluarga untuk putri semata wayang pasangan Fajar dan Dessy, didagnosa menderita acute lymphoblastic leukimia (ALL) ketika usianya masih 6 bulan. Akibat penyakit ini, sebut Fajar, "Ketahanan tubuhnya jadi kurang. Makanya selama ini kami lebih fokus pada ketahanan tubuh Dala."
Biasanya, sebut Fajar kepada tabloidnova.com, Dala terlihat lebih lemah setelah menjalani kemoterapi. "Nah, penyakit yang masuk pada saat Dala lemah itu bahkan lebih berbahaya bila dibandingkan dengan efek kemo itu sendiri."
Jumat (25/1) lalu, lanjutnya, Dala harus masuk rumah sakit karena terjangkit demam berdarah. Kata Fajar, "Ini demam berdarah kedua yang dialami Dala." Mulanya, ia merawat inap Dala di RS Puri Cinere lantaran dekat dengan rumahnya. Namun setelah keadaan Dala tak juga membaik, Fajar dan Dessy lantas memutuskan membawa Dala ke RS MRCCC Siloam, Selasa (29/1). Di sinilah Dala selama ini menjalani perawatan dan kemoterapi.
Tak ada yang bisa menebak umur. Kendati selama setahun menjalani perawatan Fajar melihat perkembangan kesehatan Dala terus membaik, siang itu putri kecilnya menyerah pada penyakitnya. "Tiba-tiba dia sesak napas dan dinyatakan meninggal pada pukul 11.45," ujarnya pilu. Karena itulah, secara medis Dala dinyatakan meninggal akibat sesak napas. "Tidak ada hubungan dengan penyakit leukimia yang dideritanya."
Putri Terbaik
Jumat (1/2) pagi itu, di bawah terik matahari yang panasnya menyengat, Fajar menggulung celana panjangnya dan masuk ke liang lahat. Di lubang kecil itu Fajar mengantarkan sang "Princess" tidur untuk selamanya. Suaranya bergetar ketika ia mengumandangkan azan.
Pemakaman Dala di San Diego Hills Memorial Park, Karawang, berlangsung sendu. Keluarga, kerabat, dan teman-teman dekat Fajar dan Dessy yang hadir tampak ikut menitikkan air mata.
"Dala buat kami adalah putri terbaik. Saya bersyukur punya putri seperti Dala. Dalam banyak hal, dia sudah membuat saya sangat bahagia," ujar Fajar terisak. Ia pun sudah mengikhlaskan kepergian sang putri. "Mungkin sudah jalannya begini. Sudah waktunya Dala tak merasakan sakit lagi."
Tak pernah terbayangkan bagi Fajar dan sang istri memiliki putri yang menderita leukimia. Dala yang lahir pada 7 Juli 2011, semula terlihat sehat. "Di usia 6 bulan, kami melihat ada lebam-lebam biru di tangannya. Setelah diperiksa ke dokter dan menjalani tes darah, ternyata positif ALL."
Berita itu tentu seakan petir di siang bolong bagi pasangan muda ini. Selama ini, sebut Fajar, penyakit bernama kanker seakan jauh dari hidupnya. "Saya tahu penyakit ini berbahaya dan banyak penderitanya. Tapi sebelum Dala, saya tak pernah bersentuhan dengan kanker."
Menyadari tak paham perihal penyakit yang menjangkiti putri pertamanya, Fajar dan Dessy mengaku banyak belajar. "Dari dokter dan internet, dan yang paling utama dari sesama orangtua penderita leukimia. Kami bahkan membentuk group di Blackberry."
Perjalanan mendampingi Dala bersama penyakitnya pun tak selalu mudah. Fajar dan Dessy sempat mengalami fase depresi. Namun segala upayanya selalu terbalas ketika melihat sang putri ceria. "Melihat Dala tersenyum saja sudah luar biasa sekali bagi saya..."
Si Pejuang Kecil
Nama Amidala diambil oleh Fajar untuk sang buah hati dari tokoh fiksi di film Star Wars, Padme Amidala. Di salah satu foto Dala di akun Twitter Fajar, ia menuliskan, "I named my baby Amidala because the Star Wars queen is a brave fighter." (Saya menamai anak saya Amidala karena ratu di Star Wars itu adalah seorang pejuang yang pemberani, Red.)
Dalam foto-foto lain Dala di berbagai sosial media milik Fajar, ia pun selalu menyatakan, putri kecilnya adalah seorang pejuang. Di foto Dala yang tengah tertidur dengan tangan terinfus, misalnya, Fajar memberi judul, "This is my dear fighting princess. My true little warrior. Sleep tight baby." (Inilah putri pejuang kesayangan saya. Pejuang sejati saya. Tidur yang nyenyak, sayang, Red.)
Agaknya tak salah bila Fajar menyebut Dala sebagai pejuang. Setelah vonis leukimia diterima Dala, Fajar mengaku banyak dokter yang menyebutkan usia Dala tak akan lama lagi. Nyatanya, ia bertahan hingga setahun setelah itu. Dalam rentang usia itu, secara fisik Dala terlihat sehat. Pipinya ranum dan badannya montok. Di antara bolak-balik masuk RS, beberapa bulan belakangan Dala juga sudah belajar berjalan.
Di ujung hidupnya, Dala pun tak terlalu rewel. Namun, "Seminggu terakhir, Dala selalu pengin digendong saya," kenang Fajar sambil tersenyum. Ia percaya, sang putri kini sudah tidur nyenyak di surga...
Astudestra Ajengrastri
KOMENTAR