Satu Triliun
Tampaknya, kampanye penggalangan dana untuk penelitian dan penanggulangan penyakit ALS dengan aksi viral "mandi" air es ini sangat efektif. Buktinya, dana yang terkumpul hingga akhir Agustus 2014 terbilang sangat fantastis yakni sekitar Rp1,7 triliun. Di media internasional, Presiden dan CEO ALS Barbara Newhouse pun mengungkapkan rasa syukurnya.
Padahal di periode yang sama satu tahun lalu, donasi yang berhasil mereka kumpulkan jauh dari angka itu, hanya $1,8 juta atau sekitar Rp21 miliar. Siapa sangka dari aksi yang terlihat sepele, bahkan ada yang menyebut hanya bersenang-senang dan mengikuti tren semata, ternyata bisa membuat para penderita ALS sedikit bergembira. Jaminan terapi yang lebih baik tentu bisa segera mereka dapatkan.
Ditilik dari sisi medis, melakukan aksi siram diri dengan air es, tidak memiliki efek yang berbahaya, jika dilakukan saat stamina tubuh sedang fit. Namun jika kondisi kesehatan sedang menurun, misalkan sedang flu, aksi ini tentu semakin memperburuk kesehatan tubuh. Seperti yang diuraikan oleh dr. Ryu Hasan, Sp.BS.
"Tidak bahaya, sih, tapi tidak sehat. Dalam arti, tidak ada orang mati gara-gara disiram air es. Tapi, itu tidak sehat. Kalau tidak kuat, bisa pingsan, blackout. Jadi aksi itu sebenarnya tidak dianjurkan," kata Ryu.
Yang sangat disayangkan, lanjut Ryu, fenomena yang sudah mendunia ini, banyak disalahartikan. Misalnya, menyiram tubuh dengan air es dianggap bisa mencegah penyakit ALS. "Itu sebenarnya tidak ada hubungan sama sekali dengan penyakit ALS. Kalau pun ada hubungannya adalah, karena ada seorang olahragawan yang terkena ALS stadium awal. Kemudian dia mau menghimpun dana untuk disumbangkan ke yayasan yang memberikan support pada penderita ALS. Caranya, dia menyiramkan es, kemudian dia menantang orang lain. Cuma yang aneh, ada yang mengatakan itu untuk mencegah penyakit ALS. Itu tak ada hubungannya," tegas Ryu tertawa.
Namun, Ryu membenarkan sensasi disiram air es mirip seperti apa yang dirasakan oleh penderita ALS. "ALS itu memiliki gejala yang bervariasi pada setiap penderitanya. Ada yang merasakan nyeri, kesemutan, atau kebas. Konon, sensasi orang terkena ALS seperti disiram dengan air dingin. Tapi, itu tidak spesifik , ya, masing-masing orang berbeda," jelas Ryu yang berharap masyarakat Indonesia bisa lebih cerdas menanggapi tren yang berkembang.
Mereka Yang Menolak
Ramai-ramai menyiram air es ternyata membuat sederet pesohor berikut bergeming. Meski secara terang-terangan ditantang melakukan ice bucket challenge, namun mereka menolaknya dengan halus. Di antara adalah Presiden Amerika Serikat Barack Obama, selebritis Hollywood, Pamela Andreson, dan penyanyi muda dari Indonesia, Raisa.
Daripada merasakan dinginnya air es, Obama memilih untuk mendonasikan $100 untuk para penderita ALS. Sementara itu, Pamela Anderson mentah-mentah menolak ice bucket challenge karena tidak setuju dengan penelitian penyakit ALS yang menggunakan hewan sebagai bahan uji coba.
Sedangkan Raisa yang mendapat tantangan dari Irfan Bachdim langsung menyerah. Melalui akun pribadinya di Twitter, ia menolak melakukan aksi tersebut. "love all the awareness of #ALSIceBucketChallenge. i didnt do that. dingin bgt pasti! but i do donate! :)," tulis Raisa.
Sri Isnaeni/Tabloidnova.com
KOMENTAR