"Dipas-pasin aja. Kalau pas di rumah, ajak main anak, diurusin. Ngantuk-ngantuk juga enggak apa-apa. Habis nanti kalau enggak disempetin, enggak enak. Anakku juga masih ASI eksklusif, jadi bawa mesin pompa ke mana-mana untuk nyimpan ASI untuk dia. Biasa saja sih, tapi memang lebih banyak pengorbanannya," ungkap Maya.
Wanita berusia 27 tahun ini pun bersyukur karena sang suami, Krisna Wardhana Sidarta tidak keberatan memberikan izin baginya untuk tetap bekerja sembari menjadi ibu rumah tangga. "Tapi aku tahu diri saja. Jangan tiap hari kerja enggak kelihatan di mana, kerja di mana, ya tahu diri sendiri saja sih. Dia lihat saya, saya tahu segimana saya harus bekerja porsinya, segimana saya harus di rumah," kata Maya kepada tabloidnova.com yang khsuus menyisihkan waktu setiap hari minggu untuk bersama keluarga dan tidak mengambil job apapun.
Karena pembagian waktu yang baik, Maya pun tak pernah ketinggalan menyaksikan perkembangan anak pertamanya, Devon, yang kini sudah memasuki usia 9 bulan. "Devon sudah manjat-manjat enggak bisa diam, guling sana-sini. Meleng sedikit udah nyungsep ke bawah. Kebetulan ranjangku tinggi, jadi kalau jatuh pasti sakit. Jadi mesti dilihatin banget karena ke sana-kemari, manjat sini-sana."
Tapi apapun ulah Devon, semua lelah dan letih dari pekerjaan langsung lenyap begitu Maya menemui sosok sang buah hati di rumah setiap hari. "Kalau orang bilang, biar capek kayak apa, kalau lihat anak, capeknya hilang, itu memang benar. Kalau dulu kan, capek ya capek aja, masa iya hilang? Tapi sekarang lihat dia bisa ini-itu, setiap hari kemampuannya bertambah kan, setiap hari pasti ada yang baru dia bisa apa, senang. Semua capeknya, dari usaha dari hamil, sampai gede di perut sampai lahir kayaknya worth it, sepadan."
Yetta/Tabloidnova.com
KOMENTAR