Atas permintaan Ida pula Jehan belakangan membuat produk second line bersama sang bunda yang diberi nama Jenahara by Ida Royani. "Khusus untuk label ini, Mama yang mendesain. Setelah keluar label ini, baru orang-orang tahu saya putrinya Ida Royani," ucap Jehan tergelak.
Selain Jenahara by Ida Royani, Jehan juga memiliki dua label lain. Jenahara Nasution yang berupa desain high-end dan menampung idealisme Jehan sebagai seorang desainer, serta Jenahara yang terdiri dari koleksi ready to wear dan diproduksi secara massal.
Untuk setiap desain baju Jenahara yang tertampung di blog jenahara-shop.blogspot.com, Jehan mematok harga Rp 300 ribu hingga Rp 900 ribu. "Banyak yang bilang mahal, tapi saya garansi jahitannya rapi. Saya belajar dari Mama, beliau selalu bilang, baju jangan hanya bagus modelnya saja. Detail dan jahitan juga harus diperhatikan," ujar Jehan yang kini sudah punya 20 orang penjahit. "Penjahit kaos dan katun berbeda, lho, karena menjahit bahan kaos lebih susah."
Meskipun baru berdiri setahun, progres bisnis ini sangat pesat, bahkan di luar dugaan Jehan. Ia pun optimis akan potensi butiknya di tahun-tahun mendatang. "Indonesia memiliki masyarakat muslim yang banyak. Apalagi belakangan, banyak anak muda yang modern, stylish, dan keren yang berhijab."
Nove/ bersambung
KOMENTAR