Menurut Nurdin Tanimbunan, ayah kandung Novi, setelah merampungkan penelitian beberapa bulan terakhir, mahasiswi angkatan 2007 akhirnya lulus dengan nilai A.
Nurdin masih ingat ketika anak bungsunya berjuang menyelesaikan tugas akhir, yang merupakan syarat kelulusan untuk menjadi sarjana.
"Saya sangat terenyuh, melihat dulu waktu dia mengerjakan skripsi hingga larut malam. Kadang, ia juga tidak tidur," katanya, Kamis (26/7/2012).
Novi memang anak yang pendiam, ia tidak banyak bicara, tapi banyak bekerja. Menurut Nurdin, sewaktu mengerjakan skripsi, kakak dan ibunya turut andil membantu Novi, mencarikan data-data untuk bahan skripsinya.
Sang ayah mengungkapkan, Novi seharusnya sudah lulus sejak 2011. Namun, ia menundanya, karena menginginkan indeks prestasi kumulatif (IPK) di atas 3,5.
"Novi pengen dapat IPK tinggi ma, 3,5 ke atas. Lalu saya bilang buat apa, nilai tinggi-tinggi, lebih baik kamu cepat lulus. Sampai saat ini saya belum tahu berapa IPK Novi, membuka pintu kamarnya pun saya tak sanggup," tuturnya.
Menurut Nurdin, ibu Novi selalu mendukung anak bungsunya, agar segera lulus dan bekerja.
"Saya sudah pensiun. Mamanya satu bulan lagi pensiun. Makanya, mamanya mendorong terus supaya Novi segera menyelesaikan kuliahnya, supaya lekas mandiri," jelas Nurdin.
Ibunda almarhumah bekerja sebagai PNS di Kelurahan Klender, sehingga bisa mengarahkan ke mana Novi harus mencari data atau narasumber, untuk penelitian skripsinya.
"Ibunya yang paling terpukul dengan kepergian Novi. Selain mencarikan data-data, mengantarnya ke sana-ke mari, dan terus memberikan support agar Novi segera lulus," papar Nurdin.
Selepas ujian sidang, Novi pulang, seperti biasanya ia tak banyak bicara, ia hanya bilang, "Ma, aku dapat A," ujar Novi kala itu.
Novi pun bercerita kepada ibunya kalau ia tidak menyangka bisa mendapatkan nilai A. Karena, ia merasa teman-temannya banyak yang lebih baik ketimbang dirinya.
"Ma, terima kasih udah membantu menyelesaikan skripsi Novi. Enggak nyangka Novi bisa dapat A, padahal teman-teman di kampus banyak yang lebih pintar," cetus Nurdin menirukan kata-kata putrinya saat itu.
Novi merupakan mahasiswi Jurusan Kesehatan Lingkungan angkatan 2007. Bulan depan, ia sedianya bakal diwisuda.
.
.
Tribunnews
KOMENTAR