"Hari itu saya jaga di pintu keluar Kementrian Perdagangan. Saat kejadian, saya di pintu masuk dengan jarak sekitar 15 meter dari lokasi," ungkap Agus, sekuriti Kemendag,
Kesaksian Agus dinilai penting karena dirinya merupakan saksi mata yang melihat korban dan mendengar suara keras saat kecelakaan Tragedi Tugu Tani. Agus mengungkapkan, saat kejadian kecelakaan sekitar pukul 11 hingga 12 siang itu, kondisi jalanan Ridwan Rais cukup lengang. "Jalan cukup lengang karena hari libur. Jadi praktis tidak ada kendaraa lain," tuturnya kepada majelis hakim.
Saat sedang berada di pos jaga, Agus sempat melihat ada mobil kencang lewat. Tak berapa lama terdengar suara ledakan. Agus pun buru-buru mendekati asal suara di dekat halte Tugu Tani.
Saat keluar, Agus sempat melihat 2 orang sudah tergeletak di dekat pintu masuk Kemendagri. Agus pun tak tahu apakah korban masih hidup atau sudah meninggal. Hanya beberapa rekan korban, berusaha membangunkan korban yang tergeletak.
"Ada mobil hitam yang menabrak tiang," ungkapnya.
Cuaca cerah hari itu mendadak riuh oleh jeritan orang-orang yang ramai berlarian ke sana kemari karena panik. Tak dapat menghitung pasti, tapi Agus melihat banyak korban di lokasi kejadian. "Saya tidak sempat memperhatikan ada berapa orang dalam mobil itu, saya juga panik dan berusaha membantu dengan mengamankan jalanan," tukasnya.
Tak seperti biasanya sidang hanya mengajukan satu saksi. "Saksi dua orang lagi tidak datang," ungkap Jaksa Penuntut Umum dan sidangpun menuai sedikit kericuhan penonton sidang yang juga keluarga korban.
Menurut rencana, sidang Tragedi Tugu Tani akan digelar kembali Kamis (12/7) depan dengan agenda mendengarkan saksi ahli dari Jaksa Penuntut Umum.
Laili
KOMENTAR