Takut dengan ancaman tersebut, Ing langsung menghubungi Agn untuk minta saran. "Agn meminta Ing untuk 'mengikhlaskan' Husein. Ing tak mengerti apa maksudnya. Yang jelas, tak ada perintah Ing kepada Agn untuk membunuh Husein."
Jumat (4/5) pagi Husein tiba di rumah orangtua Ing. Ketakutan karena Husein membawa senjata api, lagi-lagi Ing menghubungi Agn. "Sekali lagi, Agn minta Ing untuk mengikhlaskan Husein. Tak tahunya Agn kemudian datang dan menembak Husein, tepat di depan rumah orangtua Ing."
Ing yang saat itu berada di dalam rumah mendengar dua suara tembakan di halaman. "Tapi dia tidak tahu apa yang terjadi dan tak berani keluar rumah," lanjut Purnama. Setengah jam kemudian, "Agn menghubungi Ing dan mengaku telah menembak Husein. Jelas Ing kaget karena dia sama sekali tak tahu atau menyetujui rencana tersebut."
Senin (14/5), Agn menagih sisa pembayaran Rp 50 juta. "Karena tidak memiliki uang dan takut keselamatannya terancam oleh Agn, Ing kembali menyerahkan sejumlah perhiasan." Selanjutnya, aksi Agn tercium polisi yang kemudian menyiduknya. Dari balik jeruji besi, Agn menyeret nama Ing.
Edwin Yusman F / bersambung
KOMENTAR