Sekolah Dasar (SD) Mulai Naksir Lawan Jenis
Menurut Guru SD Avicenna Jagakarsa, Drs. Ali Rahmat (46), di tahun pertama Sekolah Dasar (SD), anak belum kelihatan betul sifat aslinya. Sifat ini akan lebih terlihat setelah menginjak tahun ketiga (kelas 3). "Di kelas satu, anak agak susah diatur karena masih membawa kebiasaan dari rumah. Masih takut dengan situasi baru yang berbeda dengan di rumah, jadi mereka lebih banyak melakukan penyesuaian. Tapi biasanya mereka menurut bila dikasih tahu," jelas wali kelas 5 A ini.
Kenakalan anak SD di tahun-tahun pertama, lanjut Ali yang juga pernah mengajar di jenjang SMA dan SMP, bentuknya lebih ke tidak bisa diam di dalam kelas. "Dia ingin tahu segala sesuatu yang terjadi karena menemukan hal-hal baru," tutur Ali yang sudah mengajar sejak 1992. Di kelas 3, "Mulai kelihatan mana anak yang pintar, sedang, atau kurang. Semua ini bisa berubah akibat pengaruh lingkungan atau keluarga. Yang tadinya biasa-biasa saja, di kelas 3 mulai pintar. Atau sebaliknya yang tadinya pintar di kelas 1, makin berkurang saat kelas 6," tutur Ali seraya berkata, anak yang tidak bisa diam biasanya nilainya kurang bagus dibanding anak yang bisa duduk diam dan tertib.
Menangani anak SD, lanjut Ali, biasanya lebih sulit dibandingkan anak SMP atau SMA, terutama bila menyangkut pendidikan dan sisi psikologisnya. "Anak SMP dan SMA lebih gampang diatur dan cepat mengerti saat dikasih tahu. Tapi anak-anak SD masih banyak bermain-main." Meskipun begitu, biasanya anak SD lebih lucu dan tidak punya dendam.
Kalaupun ada guru yang marah, esoknya anak-anak sudah lupa dan bersikap seperti biasa. "Apa yang dilakukan hari itu, selesai hari itu juga. Berbeda dengan anak SMP dan SMA yang lebih lama menetralkan amarahnya."
Bertengkar atau menganggu temannya pun menjadi hal biasa dilakukan anak-anak di usia ini. Tetapi, lanjut Ali, masih dalam tahap wajar dan biasa. "Jika sudah terjadi seperti itu, biasanya kami panggil dan selidiki bagaimana kronologisnya tanpa menyalahkan keduanya. Begitu diketahui siapa yang salah, keduanya harus berjabatan tangan saling memaafkan agar tidak menaruh dendam satu sama lain."
Satu yang menarik, menurut Ali, anak-anak SD sudah mengenal lawan jenis saat duduk di kelas 3. "Mereka sudah mengerti ada perbedaan jenis, tapi hanya sekadar tahu si A lebih cantik dan menarik dari si B. Ini ditandai dengan kondisi si anak lebih suka atau cenderung bergaul dengan yang lebih menarik, cantik, atau ganteng. Lalu, dengan sesama temannya menceritakan lawan jenis yang menarik itu."
Menurut Ali, tidak dibutuhkan penanganan khusus atau kekhawatiran yang terlalu tinggi. "Karena masih sebatas perasaan atau mengagumi saja. Jadi, orangtua tak perlu cemas karena ini hal yang wajar. Anak mulai memasuki masa pubernya." Masa puber juga ditandai dengan munculnya jerawat pada anak laki-laki dan mulai datang bulan pada anak perempuan.
Sekolah yang banyak menorehkan prestasi mau tidak mau akan berpengaruh pada kondisi anak. "Biasanya akan memacu keinginan anak mengukir prestasi seperti kakak kelasnya, misalnya. Apalagi jika tahu kakak kelasnya bisa diterima di sekolah favorit, anak-anak akan tambah semangat. Secara tidak langsung seperti mendapat motivasi. Semangat belajar mereka pun akan tambah besar."
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Siswa Lebih Terbuka
KOMENTAR