Banyak wanita, masih kata Elly, yang tak kerja dikantor. Tapi, bekerja di rumah seperti catering, salon dan lain-lain bisa mendatangkan income juga. " Ada juga yang memiliki pendidikan tinggi tapi tak diaplikasikan. Jadi, berbahagialah seorang wanita yang memiliki prestasi dan mengaplikasikannya untuk masyarakat banyak," pungkasnya.
"Saat sekarang ini perempuan Indonesia sudah berubah sekali. Kalau zaman dulu perempuan hanya sebatas ibu rumah tangga. Tapi, ruang gerak tak bisa luas seperti sekarang ini. Saat ini zaman sudah global, seorang wanita sudah bisa pergi kemana-mana. Apalagi ditunjang dengan sarana technologi seperti TI (Technologi Informasi,red). Jadi, kalau mau pergi kemana-mana sebentar saja sudah 'terbang'. Walau badan tak pergi tapi otak sudah 'pergi'," jelas Vivi, pengusaha dibidang kecantikan di Medan.
Selain perkembangan TI, kata Vivi, untuk menuangkan ide zaman sekarang sudah gampang. " Kalau dulu untuk mengembangkan ide sangat terbatas bisanya hanya disekitar tempat tinggal kita. Kalau zaman sekarang ini kita bebas menyalurkan ide dan kreatifitas kita dimana saja," kata ibu dua anak yang mengagumi Martha Tilaar dan Mooryati Soedibyo ini.
Tapi, perlu dicatat," walau penampilan seorang wanita tak bersanggul dan berkebaya tapi dia memiliki attitude yang tinggi." Walau wanita sekarang dianggap super tapi harus juga dibarengi dengan tingkah laku yang terpuji. " Jangan mentang-mentang wanita dianggap super tapi se-enaknya gonta-ganti pacar atau ganti-ganti suami," ujar ibu dari Yasmin Amanina (14) dan Muhammad Aniq Azfar (9).
Menurut Vivi, apa yang sudah dilakukan RA Kartini, bagaimana pengorbanan dia menjadikan wanita Indonesia bisa sejajar dengan pria patut diacungi jempol. " Saya salut, dia bias tapi kenapa kita tak bisa. Dulu zaman yang serba keterbatasan itu sehingga peluang tak banyak. Kalau sekarang peluang cukup banyak dan gampang tapi kenapa tak dimanfaatkan," ujar Vivi.
"Sesuai dengan cita-cita Kartini saya berharap buat sesama wanita diharap lebih Independen. Maksudnya jangan selalu tergantung suami. Jika ada ide, usahalah sendiri. Jadi 24 jam waktu kita tidak terbuang. Buatlah sesuatu yang 'axited' dan jika kita hobby dibidang kecantikan atau menjahit sekalipun. Lakukan pekerjaan itu. Jadi, otak kita aktif," aku wanita berambut sebahu ini.
Jadi, kata Vivi, jika seorang wanita mengeluh tapi tak ada usaha. " Begitu begitu sajalah dia, tak bisa maju dan berkembang. Kalau kita aktif, hidup pun jadi tak terasa berlalu begitu saja. " Itu sebabnya wanita harus ada usaha sendiri. " Ada penghasilan sendiri dan jadilah dia seorang wanita yang aktif. Dengan begitu Insya Allah kita akan lebih sehat, percaya diri dan mengurangi stress."
Kartini dulu dan Kartini sekarang banyak perbedaan tapi semangatnya tetap sama. Itu yang diungkapkan Public Relation (PR) Manager Santika Dyandra Hotel Medan, Gledy Ratauli Rosalin Simanjuntak saat berbincang dengan NOVA.
"Kalau sekarang sudah ada emansipasi wanita. Hasil perjuangan wanita sudah setara dengan pria. Kalau dulu, dimana-mana seorang 'bos' itu kebanyakan pria tapi setelah adanya pergeseran zaman sekarang 'bos' dimana-mana sudah banyak yang wanita dan memiliki jam kerja yang s ama," tutur Ledy begitu sapaan wanita ini sehari-hari yang mengaku perempuan sekarang sudah bisa sekolah sampai keujung dunia sekali pun.
Menurut Ledy, perempuan sebenarnya banyak yang memiliki potensi yang tidak dimiliki oleh pria. "Coba kalau dulu tak ada Kartini tentu tak ada perjuangan buat kaum wanita. Kalau sekarang perempuan punya power tapi bukan pysik jadi paling yang menonjol yakni intelegensi," ujar perempuan berperawakan tinggi semampai yang asli putrid Balige (Sumut) ini.
KOMENTAR