Ditemui di Mapolres Situbondo, Kamis (5/4), Abd (30) dan Wib (25) hanya bisa tertunduk lesu. Saat ditanya mengapa tega menghabisi mantan istrinya, Abd hanya menjawab, "Saya jengkel. Dia tiba-tiba menyebut-nyebut soal lelaki tunangannya di depan saya."
Abd mengaku, "Saya enggak memaksa bertemu Berta malam itu. Dia yang minta ketemuan. Kangen, katanya." Sejak bercerai enam bulan lalu, lanjutnya, Berta memang sudah berkali-kali minta bertemu tapi selalu ditolaknya. Karena didesak Berta, lelaki yang sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan ini akhirnya mau juga bertemu pada hari Kamis (23/2). Dalam pertemuan yang hanya sejenak itu, lanjut Abd, Berta sempat cerita tentang lelaki yang kini menjadi kekasihnya. Tapi karena keburu malam, Berta dan Abd berjanji untuk bertemu lagi esok harinya.
Jumat (24/2), seperti yang dijanjikan, ia kembali menemui Berta di Desa Talkandang. Malam itu, "Saya diantar teman, Wib, dengan motor. Berta minta dibawa ke tempat yang lebih sepi agar tidak diketahui keluarganya. Akhirnya saya ajak ke kebun tebu yang ada di Desa Mumbul," tutur Abd.
Malam itu, masih menurut pengakuan Abd, lagi-lagi Berta bercerita tentang kekasihnya. "Tapi dia tidak mau menyebut nama. Sudah saya desak, tidak mau bilang juga. Saya jadi jengkel karena merasa dipermainkan."
Ketika amarahnya memuncak, Abd mengaku mengambil kapak yang sudah dicantolkan ke motornya. Kapak yang biasa dipakai untuk memotong kayu itu kemudian dihantamkan ke tengkuk Berta yang langsung jatuh tersungkur. Setelah sekali lagi menghujamkan kapak itu ke tubuh Berta, ia kemudian menyeret tubuh Berta ke kebun tebu. Rupanya Berta belum meregang nyawa dan bahkan masih mengeluarkan suara. "Saya cekik lehernya sampai yakin dia benar-benar tewas, baru saya tinggal begitu saja."
Akan halnya kapak yang dibawanya, kata Abd, "Bukan sengaja saya bawa untuk membunuh dia. Saya hanya takut dia datang bersama calon suaminya, makanya saya siap-siap membawa senjata tajam."
Usai menghabisi nyawa mantan istrinya, motor dan ponsel milk Berta diberikan Abd ke Wib untuk dijual. "Saat menyerahkan motor dan ponsel itu, baru saya tahu Abd membunuh Berta," kata Wib, mantan anggota TNI yang dipecat karena poligami dan pemalsuan jati diri tersebut.
Dari penjualan motor itulah, kejahatan Abd dan Wib justru terlacak oleh polisi. "Sekarang alat buktinya sudah lengkap. Abd dijerat pasal pembunuhan berencana, sementara Wib dengan pasal turut serta melakukan kejahatan," tutur Kasatreskrim Polres Situbondo, AKP Sunarto.
Gandhi Wasono
KOMENTAR