"Saya tidak mempunyai pengalaman dengan satwa sebelumnya. Hanya di rumah memelihara beberapa binatang piaraan. Dan ini tentu saja berbeda dengan merawat harimau," ujar Thayibah sambil tersenyum.
Saat ditemui di kandang harimau, Thayibah sedang mengamati tiga ekor harimau yang menjadi tanggung jawabnya. Tiga ekor harimau itu adalah dua ekor harimau Sumatera betina yang diberi nama Ema dan Ega, dan satu ekor harimau Benggala yang diberi nama Shinta. Sesekali Thayibah mengeluarkan suara-suara isyarat dari mulutnya kepada Shinta, untuk mengajak berkomunikasi. Bagi orang awam, mungkin sulit untuk menirukan suara-suara isyarat itu. "Berkomunikasi pakai suara isyarat saja. Biar dia merasa nyaman," ujar Thayibah.
Kata Thayibah, merawat satwa seperti harimau sebenarnya tak jauh berbeda dengan merawat manusia. Binatang-binatang ini juga butuh kasih sayang dari para keeper-nya. Yang membedakan, karena keeper tak bisa berkomunikasi langsung dengan binatang, maka keeper lah yang harus paham dengan kebiasaan satwanya.
Thayibah mencontohkan, jika harimau sedang birahi, maka sang keeper harus paham kondisi itu. "Kalau sedang birahi biasanya susah diajak kerja sama atau mogok diajak show. Tapi tidak sering. Dalam setahun paling cuma dua kali," ujarnya. Selain itu, dalam menangani harimau ada beberapa hal yang harus dilakukan keeper untuk menjaga keselamatan.
Di antaranya adalah jangan pernah membelakangi satwa. Karena dengan membelakangi satwa, maka sikap waspada kita akan berkurang. Karena kadang-kadang harimau suka mengajak bermain. "Manusia bukan musuh harimau. Kalau ada keeper yang sampai diterkam oleh harimau, itu karena keeper sedang lengah," ujar Thayibah.
Di dalam habitat alaminya, kata Thayibah, harimau sebenarnya tidak pernah memangsa manusia. Karena jika harimau bertemu manusia dan jaraknya memungkinkan, harimau lebih memilih untuk menghindar. Pada kasus harimau menyerang manusia, itu bila jaraknya memang benar-benar sudah terlalu dekat. Mereka menyerang karena merasa terancam.
Hal lainnya yang harus diperhatikan adalah jangan pernah merebut barang yang sedang dimainkan oleh harimau, meski harimau itu sudah jinak. Karena tindakan ini dianggap sudah mengganggu kekuasaan harimau. Misalnya saja, harimau sedang asyik memainkan bola. Untuk mengambil bola itu, jangan sekali-kali langsung mengambilnya dari harimau. Melainkan melemparkan mainan lainnya untuk dikejar harimau, baru bola yang dimainkan harimau itu bisa diambil.
Amir Tejo / bersambung
KOMENTAR