Akhirnya ia tak sanggup bertahan lagi ketika kemudian ada tiga pria tak dikenal datang dan menyeretnya ke luar. Pagar rumah pun digembok. "Saya terpaksa membuka gembok dengan gergaji. Eh, malah dilapori Pak Min ke polisi. Katanya saya merusak properti." Karena laporan dianggap lemah, polisi tak memprosesnya. "Saya rasa, sih, orang-orang itu suruhan Parimin. Saya enggak mau macam-macam, kok, cuma menuntut keadilan. Saya juga enggak menuntut harta gono-gini. Saya cuma mau menempati rumah saya, itu pun untuk kepentingan dua anak saya, darah daging Parimin."
Andaikan tak disepakati, "Saya ingin dia membuat surat pernyataan yang isinya tidak pernah menikah dengan saya, dan Elfi dan Agung bukanlah anaknya. Anehnya, belakangan dia bilang hanya mau membiayai anak-anak jika bersedia tinggal bersamanya. Jelas, anak-anak tidak mau. Kata Elfi, masak iya ada seorang ayah yang ingin memisahkan anak dari ibunya. Si bungsu minta saya sabar. Ini cara Allah untuk menaikkan derajat keluarga kami," kata Yati yang kini tinggal di warung makan miliknya.
Henry, Laili / bersambung
KOMENTAR