Nefrin Nurma Dina Kusaini, Seksinya Sepatu Hak Tinggi

Berawal dari kecintaannya pada sepatu dan kemahirannya menggambar desain sepatu, Nefrin Nurma Dina Kusaini membangun Nefrin Fadlan Shoes, sebuah merek dagang sepatu dengan omset hampir Rp 100 juta sebulan. Padahal, usahanya ini masih terbilang baru. "Saya mulai setelah lulus kuliah pada akhir tahun 2008. Benar-benar serius baru 2009," sebut lulusan Institut Kesenian Jakarta jurusan Fashion Design ini.

Awalnya Nefrin hanya mendesain lalu memesan pembuatan sepatunya ke tukang yang berada di Bandung. "Aku cocok memakai tukang itu. Membuat sepatu tinggi begini, kan, memang tak bisa sembarang tukang. Harus yang sudah berpengalaman karena tingkat kesulitannya tinggi," cerita Nefrin.

Sejak pesanannya mulai membludak, Nefrin pun tak bisa lagi memasrahkan pembuatan sepatu kepada satu orang tukang. Setelah mencari hingga ke Bandung dan sekitarnya, "Saya akhirnya bisa menemukan 5 orang tukang. Semua saya bawa ke Jakarta, ke workshop yang sekaligus tempat tinggal saya," ujar putri dari desainer kebaya Fadlan ini.

Beres dengan staf produksi, Nefrin pun fokus ke ke desain. "Inspirasi desain saya dapat dari mana saja. Seperti saat beebrapa waktu lalu, saya membuat sepatu bertema city light dengan aksen crossing yang terinspirasi dari carut-marut kemacetan," tutur gadis yang juga pernah membuat sepatu dengan 'ukiran' dari kulit dan anyaman ini. "Saya emboss kulitnya jadi seperti pula kembangan di kebaya."

Nefrin memang mengaku lebih suka mendesain sepatu-sepatu berhak tinggi, 14-15 cm. "Menurut saya sepatu tinggi itu seksi. Pemakainya juga biasanya lebih suka 'tampil', jadi kalau saya buatkan desain yang tak biasa mereka tetap suka memakainya," ujar Nefrin yang dalam sebulan bisa membuat 300 hingga 500 pasang sepatu ini.

Meski tergila-gila dengan sepatu hak tinggi, Nefrin tak menutup kemungkinan membuat desain sepatu-sepatu lain, seperti wedges, kitten heels maupun flat shoes. "Pesan secara costumized juga bisa," ujar Nefrin yang mematok harga cukup tinggi, mulai Rp 700 ribu untuk high heels dan Rp 200 ribuan untuk flat shoes. "What you see is what you get. Saya sangat mementingkan kualitas," ujar gadis yang juga terjun langsung menangani segi marketing bisnisnya. "Banyak orang berpikir desainer tak bisa berbisnis. Sementara saya dididik dalam keluarga pebisnis sekaligus desainer. Kenapa tidak melakukan keduanya?" 

Dengan brand Nefrin Fadlan Shoes, ia juga menyimpan suatu obsesi. "Saya ingin setiap wanita Indonesia di mana saja memiliki setidaknya satu pasang sepatu Nefrin Fadlan," ujarnya sambil tersenyum.

 Astudestra Ajengrastri

PROMOTED CONTENT