Kedai Mamak Rayuan Masakan Melayu
Bagi mereka yang berasal dari Medan yang rindu akan masakan Melayu, coba sambangi Kedai Mamak di kawasan Tebet Timur, Jakarta Selatan. Kedai yang menyajikan kuliner khas Medan Melayu ini selalu ramai dikunjungi. Aneka pilihan hidangan otentik asal Medan lengkap tersaji. Mulai dari lontong sayur, nasi gurih, nasi campur, rendang, mi so, roti jala, hingga soto medan tersedia di sini. Untuk minumannya, ada pilihan es campur Medan, teh tong, dan jus terong Belanda. Harganya terentang dari Rp 1.000 hingga Rp 35 ribu. Dengan jam buka dari pukul 7 pagi hingga 9 malam, Kedai Mamak juga menerima delivery order.
Kedai yang didominasi nuansa hijau dan kuning ini memang sederhana, tapi soal kualitas dan rasa, lidah Anda patut mencicipinya. Hapid Mansur (41) yang awalnya bekerja sebagai agen asuransi terpikir untuk mengenalkan makanan asli Medan olahan sang istri, Astika Widiany (39), yang jago masak. Resepnya warisan dari ibu mertua Hapid, Hj. Mahanun, seperti lontong sayur Medan dan roti jala jadi menu terlaris. Racikan lontong sayur yang terdiri dari taoco, serundeng, berpadu dengan lontong, labu siam, telur, dan kerupuk terasa nikmat disantap. "Kebanyakan mereka datang untuk sarapan dan makan siang. Akhir minggu juga ramai," ujar Hapid yang kerap menerima pesanan dari berbagai perusahaan.
Uniknya, saat pertama dibuka di tahun 2008, Hapid kerap getir melihat dagangannya sering bersisa. Padahal meski ukurannya kecil, letak kedai kulinernya terbilang strategis, di tepi Jalan Casablanca yang ramai dilalui kendaraan. Dua tahun ia habiskan untuk mengevaluasi masakan, taktik jualan, dan promosi kedainya. Saking nekatnya, Hapid pernah menggelar kuis di internet. Bagi yang menang, akan mendapat satu paket rendang darinya. Pemenangnya mahasiswa Indonesia yang tinggal di Inggris. "Setelah menang, ia malah pesan rendang 14 kilo. Tapi, dikirim ke rumahnya di sini."
Sayang, akhir 2011 lalu Hapid harus rela pindah lokasi akibat tempat sewa kedainya terkena gusuran pembangunan apartemen. Sekitar sebulan, ia berjibaku membangun dua kedai baru di Tebet Timur dan Rawamangun. Nyatanya pelanggan setia tetap mencarinya. "Mereka jauh-jauh datang dari Bekasi. Dari luar kota juga banyak." Hapid bersyukur dua kedainya kini mampu menghidupi 11 karyawannya. Bila ditotal omset bulanannya pun mencapai Rp 50 juta.
Untuk terus mempromosikan Kedai Mamak, Hapid pun mengikuti tren pemasaran lewat social media. Selain di BBM, Facebook dan Twitter, ia juga membuat blog. Kreativitas menjadi kunci utama, Hapid pun rutin menggelar program Kedai Mamak Goes to Office dan Kedai Mamak Goes to Campus. "Ada juga diskon untuk mahasiswa saat kami jualan ke kampus. Ke depan, akan ada promo makan suka-suka, bayarnya juga suka-suka. Bebas, terserah pelanggan."
Soto Banjar yang komposisinya terdiri dari soun, perkedel, telur, dan suwiran ayam kampung terjasi lezat dengan kuah bening atau kental di warung soto Banjar Nyaman, Jl. Antasari, Jakarta Selatan. "Di Banjarmasin, biasanya orang masak soto bening. Hanya saat hajatan saja orang menyajikan soto kental, biar lebih mewah. Kental, karena kuahnya diberi susu," tutur Cendi Adhi Soraya Rossa (39), pemilik Soto Banjar Nyaman di kawasan Jl. Antasari, Jakarta Selatan.
Nah, di warung sotonya, Cendi menyajikan kedua jenis kuah tersebut. Masih ada variasi lain lagi, yaitu biasa atau spesial. Soto biasa berisi suwiran daging ayam, sedangkan spesial berisi ayam utuh, bisa paha atau dada. Tentu harganya berbeda. Untuk soto biasa harganya Rp 18 ribu, sedangkan yang spesial Rp 30 ribu.
Soto Banjar Nyaman sudah ada sejak 15 tahun lalu. Awalnya dikelola Hj. Amir, ibunda Cendi. "Mama suka masak. Tiap Lebaran, Mama selalu bikin soto Banjar dan dibagikan ke tetangga dan sahabat. Banyak yang suka," kisah Cendi yang saat wawancara ditemani suaminya, Irfan Gunawan (40).
KOMENTAR