Ia masih ingat, pagi menjelang kembali ke Jombang Budi sudah menenteng tasnya, tetapi sesampainya di depan rumah ia balik lagi untuk memeluk Siti. "Dia tak pernah seperti itu sebelumnya. Mungkin dia tahu kalau akan berpisah untuk selamanya dengan saya."
Siti mengenal Budi melalui jasa "mak comblang", dijodohkan kerabatnya. Setelah dikenalkan, hanya beberapa bulan berikutnya langsung memutuskan menikah. Kendati tak melalui proses pengenalan yang panjang, Siti merasa tak salah memilih Budi sebagai suami. "Saya beruntung bisa mendapatkan suami seperti dia," puji Siti lagi.
Budi pun diyakininya sebagai suami yang selalu semangat mencari nafkah demi keluarga, terutama setelah tahu akan punya anak. Siang dan malam dimanfaatkan untuk mencari penghasilan tambahan. Siang hari bekerja di penampungan limbah pupuk cair yang sudah ditekuninya bertahun-tahun, sementara malamnya bekerja sebabagai penjaga gudang yang tak jauh dari rumahnya. Kini, sang pencari nafkah itu sudah tak ada lagi...
Gandhi Wasono M. / bersambung
KOMENTAR