Shaun The Sheep
Para pemerannya adalah sekumpulan domba di pertanian, seekor anjing penjaga, si petani, serta ternak lainnya. Shaun adalah nama tokoh salah satu domba. Shaun berkarakter cerdas, kreatif, kerap menjadi pemimpin dan pemecah masalah, meski kadang konyol. Setiap episode Shaun The Sheep (STS) berisi banyolan slapstick.
STS diproduksi oleh Aardman Animation asal Inggris. Shaun dkk berasal dari boneka-boneka yang digerakkan secara perlahan. Shaun pertama kali muncul di tahun 1995 dalam film pendek selama 4 menit. Penampilan perdana itu mencuri perhatian, sehingga dibuatlah versi panjangnya. Proses pembuatan STS terhitung panjang dan melelahkan. Agar boneka-boneka itu bergerak seperti sungguhan, dibutuhkan kesabaran dan ketelitian para kreator dan animator dalam membuatnya.
STS versi panjang pertama kali tayang di CBBC Inggris, Maret 2007. Selama tahun 1995-2007 (sekitar 12 tahun) STS berhasil dibuat sebanyak 80 episode. Dibutuhkan 25 gerakan untuk mendapatkan satu detik STS. Sehingga animator membutuhkan 1500 gambar atau gerakan untuk memperoleh 1 menit durasi STS.
Setiap hari para kru STS rata-rata membuat 175 gerakan atau 7 detik STS. Salah satu daya tarik STS, selain tingkah Shaun dkk. yang lucu, adalah ceritanya yang sederhana. Sehingga amat menghibur untuk ditonton seluruh anggota keluarga.
Larva
Larva pun tak mau kalah, selalu mengundang senyum ringan bagi siapapun yang menontonnya. Ide ceritanya pun unik, berasal dari larva, bentuk muda dari hewan yang mengalami proses metamorfosis seperti yang dilalui oleh serangga maupun kupu-kupu.
Kartun Larva becerita tentang dua sahabat yang dipertemukan dalam sebuah selokan. Dua karakter terkenalnya adalah Si Larva Merah yang memiliki karakter seperti Bruce Lee, suka berteriak dan menendang-nendang di udara meski sebenarnya ia tidak memiliki kedua kaki seperti manusia. Selanjutnya, ada Si Larva Kuning yang gampang hilang kesadaraan begitu melihat makanan. Meski bertemu di tempat yang kotor, keduanya tetap bisa berbagi cerita lucu mengenai pengalaman mereka ketika menemukan makanan atau barang yang terkadang jatuh ke dalam selokan.
Larva baru ditayangkan RCTI pada tahun ini sebanyak 104 episode setiap Senin-Jumat pukul 16.30 WIB, serta Sabtu-Minggu pukul 07.00 WIB. Film animasi 3D asal korea ini sangat layak ditonton untuk seluruh keluarga.
The Owl atau La Choutte diproduksi oleh Studio Hari di Paris, Prancis. The Owl dibuat oleh sutradara Alexander So sebanyak 52 episode. Tokoh utamanya adalah burung hantu muda berwarna pink dengan kaki biru mengambang. Di setiap episode yang berdurasi pendek itu Owl selalu ketiban sial atau menemui kematian.
Yang menarik, setiap serinya penonton dibuat menebak-nebak kesialan seperti apa lagi yang akan membuat Owl mati.
Musuh utama Owl adalah burung pelatuk yang nakal, katak yang suka pamer, dan kunang-kunang yang sangat mengganggu.
Glumpers
Glumpers adalah kelompok pertemanan yang memiliki karakter saling bertolak belakang namun hidup berdampingan di sebuah kawasan. Enam karakter ini bukan lah manusia ataupun monster, tapi memiliki sifat yang serupa dengan manusia dari sisi negatif maupun positif. Ada si pemalas Fubble yang lebih senang tidur daripada olahraga, Quigly yang tidak bisa diam dan memiliki energi paling banyak, Webster yang selalu suka bermain, Dudd si Glumpers yang memiliki banyak sifat buruk, Booker yang memiliki julukan Einstein, dan karakter penegah dari semuanya adalah Gobo. Seluruh karakter ini selalu sukses mengundang gelak tawa lewat kejadian konyol dan menggemaskan.
Uniknya, serial asal Spanyol ini dikenal masyarakat awalnya bukan melalui media televisi, melainkan lewat dunia maya. Managing Director pihak Motion Pictures, S.A, Alberto Uviedo, mengungkapkan, perusahaannya bertemu dan akhirnya melakukan perjanjian dengan Make Visual yang memang menciptakan keenam karakter Glumpers pada tahun 2007. "Kami mengembangkan serial ini menjadi serial TV 3D sebanyak 104 episode, yang setiap episodenya berdurasi 2 menit," ungkapnya. "Butuh waktu sekitar dua tahun dalam menyelesaikan proses pembuatan animasinya. Terlebih butuh banyak animator, konseptual, illustrator, maupun penulis," tambahnya. Akhirnya, Juli lalu pihak Motion Picture berhasil merampungkan semua episode, sehingga bisa ditayangkan di beberapa negara termasuk di stasiun Global TV yang bisa ditonton setiap hari Sabtu-Minggu pukul 08.30 WIB.
Alberto menjamin, Glumpers aman ditonton oleh remaja berusia 13-17 tahun. "Kartun ini murni komedi slapstick tanpa dialog. Tidak berunsur omongan kasar, kekerasan, ataupun contoh tidak baik untuk anak dan remaja. Serial ini mengangkat kehidupan yang erat akan keseharian manusia."
Jagokan Animasi
MNCTV bisa dibilang menjadi stasiun teve yang paling banyak mengusung tema animasi untuk keluarga. Sejauh ini, sudah ada 11 program yang telah ditayangkan dan di antaranya lekat di hati pemirsa di rumah, seperti Bernard, Shaun The Sheep, ataupun The Owl. Vice President Program & Production MNCTV, Endah Hari Utari mengungkapkan, sejak awal MNCTV memang kuat di program anak dan keluarga. "Kami menayangkan Upin dan Ipin dari bulan puasa 2009. Selanjutnya kami menayangkan sinetron anak, lalu berlanjut dengan serial animasi 3D."
Dari segi rating memang diakui, serial Shaun The Sheep maupun The Owl kini berlomba-lomba mencapai puncak tangga. Tapi secara keseluruhan, reaksi masyarakat terhadap serial anak memang sangat bagus. Bahkan bisa bersaing dengan sinetron dan acara lain. Hebatnya, selain menayangkan serial yang dibeli melalui distributor, MNCTV juga mengembangkan animasi karya anak bangsa, berjudul Aksi Didi Tikus. Ini adalah animasi made in Indonesia. Aksi lucu dan seru Didi Tikus ini merupakan kekuatan dari program ini. Karakter Didi Tikus sudah dikenal sebelumnya melalui Petualangan Didi Tikus yang juga tayang di MNCTV.
Dorris Jane Nainggolan, Ahmad Tarmizi
KOMENTAR