Qori sangat memerhatikan kucing. Menurutnya, banyak orang kurang peduli pada hewan yang satu ini. Tiap kali melihat kucing atau anjing di jalanan, Qori kerap mengambilnya, kemudian ia rawat di rumah. "Biaya untuk perawatan hewan-hewan itu, ya, dari kocek sendiri. Lama-lama saya jadi kenal dokter hewan dan kami saling membantu. Mereka bisa kasih murah atau gratis biaya pengobatan," papar Qori, Ketua Peduli Kucing (PK) yang sudah memiliki ribuan anggota.
Pad tahun 2010 Qori mendirikan komunitas PK (www.pedulikucing.blogspot.com). Ketika ada acara cat show, PK mendapatkan stand gratis. "PK boleh berjualan di sana, saya pun memanfaatkan kesempatan ini. Sebagian dananya buat rescue, baksos gratis, dan sterilisasi kucing. Kalau mengandalkan donatur, tidak enak. Kesannya minta terus. Jadi kami harus berkarya. Makanya, 10 persen dari keuntungan berjualan buat dana PK."
Cokelat, biskuit, tas, kaos, keramik, mug, sepatu lukis, tas laptop itulah barang-barang yang dijual PK. Tentu saja semuanya berbentuk kucing sebagai aplikasinya. "Sebagian ada yang buatan saya sendiri, tapi kebanyakan mengambil dari tempat lain yang dititipkan ke saya. Ternyata responsnya bagus dan banyak yang pesan."
Produk yang dibuat Qori sendiri antara lain boneka rajutan dan tas. "Sayangnya, kami belum bisa menerima pesanan khusus karena tidak ada waktu membuatnya. Apalagi membuat tas harus diawasi, tak bisa seenaknya. Bisa saja, sih, diserahkan ke orang lain, tapi hasilnya jadi kurang bagus."
Barang pun kadang baru dibuat saat ada momen seperti bazar atau pameran. "Jangan salah, lho, yang membuat boneka rajutan ini seorang dokter hewan. Membuatnya di sela-sela menunggu pasien." Sementara waktu, selain menerima pesanan via online, Qori pun menitipkan produknya ke pet shop. Harga barang yang dijual Qori tak terlalu mahal. Kaos Rp 60 ribu, tas kucing Rp 60 ribu, dan tas lap top Rp 75 ribu.
Nove / bersambung
KOMENTAR