Ditemui di Mapolres Blitar, Arjuna (35) mengakui, ia sengaja melakukannya karena sakit hati, nekat, sekaligus, "Karena saya benar-benar cinta mati pada Wiji, " kata lelaki bertubuh kurus kecil itu. Wiji, tuturnya, sudah ingkar janji. Apalagi, ia merasa Wiji sempat memberinya harapan. "Tiap kali diajak jalan, enggak pernah menolak. Dari masa SMA, saya memang sudah suka Wiji."
Saking cintanya, Arjuna malah sudah punya rencana menceraikan istrinya. Ia berharap Wiji pisah dari suaminya, lalu kawin dengannya. Begitu dalamnya cinta sang Arjuna, "Sabtu itu saya kesal waktu dia bilang ada suaminya di rumah. Saya susul ke rumahnya dengan membawa satu botol bensin. Awalnya saya tidak mau membakar dia tapi mau bunuh diri di depan dia, supaya dia tahu kalau saya benar-benar mencintainya," kata Arjuna bersungguh-sungguh.
Alih-alih mendapatkan kembali Wiji, ia malah "dihakimi" keluarga Wiji dan perangkat desa. Ia pun makin kecewa ketika sang pujaan hati menolak dirinya di depan banyak orang. "Memang, di depan orang banyak saya bilang tidak apa-apa dan ikhlas, tapi di dalam hati saya sangat sakit hati," ucapnya. Malu dan sakit hati, Arjuna pun nekat. "Lebih baik Wiji saya bakar saja biar saya maupun suaminya sama-sama tidak bisa memilikinya," ujar Arjuna yang tangannya ikut melepuh terkena api. "Setelah itu saya lari ke Polsek menyerahkan diri," katanya polos.
Akan halnya Wiji dan suaminya, sudah sepakat untuk rujuk kembali. "Kami memang sempat pisah rumah selama setahun," kisah Wiji yang mengaku, baru delapan bulan ini bertemu lagi dengan Arjuna, teman masa SMA-nya. Sejak bertemu lagi inilah, perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai penata rambut di salon ini kerap diantar-jemput Arjuna. "Pokoknya, saya dibuat tak berkutik. Ke mana-mana selalu dijemput dan diantar. Kalau suami saya SMS atau telepon, dia marah."
Yang membuat Wiji takut, Arjuna selalu memaksanya menerima cintanya dan diajak menikah siri. "Katanya, dia akan menceraikan istrinya asal saya juga cerai dari Lanjar. Saya tidak mau. Nah, kalau saya tolak begitu, dia marah-marah." Puncak kemarahan Arjuna terjadi ketika ia tegas-tegas menolak ajakan kawinnya. "Bagaimana saya mau kawin denganmu? Aku sama sekali tidak suka denganmu," ucap Wiji ketus. Sontak Arjuna mengambil sebotol bensin dari balik bajunya dan menyiramkan ke tubuh Wiji, mengancam akan membakarnya. "Makanya kalau dibilang ada hubungan khusus dengan dia, sama sekali tidak benar. Yang ada hanyalah ketakutan," tegas Wiji sambil menandaskan, ia tak pernah mengkhianati suaminya.
Yang jelas, harapan Wiji untuk kembali merajut kebahagiaan dengan Lanjar setelah insiden ini sepertinya akan terwujud. "Sejak dulu saya sudah bilang ke Wiji, apa pun yang terjadi, saya tidak akan menceraikannya," kata Lanjar sambil menjelaskan, pisah rumahnya mereka terjadi karena masalah sepele.
Istri dan mertuanya memintanya bermukim di Blitar, "Tapi saya keberatan pindah dari Boyolali karena punya usaha antar-jemput di sana. Cuma itu saja ketidakcocokan kami. Secara hati, kami sama-sama cinta," kata Lanjar sambil menambahkan, "Nanti setelah selesai persoalan ini, Wiji akan saya boyong ke Boyolali agar kehidupan kami tenang kembali. Soal Arjuna, ya, saya mau dia dihukum setimpal karena sudah membuat istri saya cacat seumur hidup."
Gandhi Wasono
KOMENTAR