Selain di warung sate Jatinegara, penikmat keroncong juga kerap menikmati makan siang diiringi musik jenis ini di Warung Keroncong Gaul (WKG). Datang saja ke Jl TB Simatupang Raya, Lapangan Golf RS Fatmawati, Jakarta Selatan. Tiap Selasa-Jumat mulai jam 13.30-22.00 pengunjung dapat menyaksikan live music keroncong. Pemiliknya Tuti Mariyati dan J. Sarwono, S.H. Tuti sendiri kebetulan memang seorang penyanyi keroncong.
Awal berdirinya WKG ketika pasangan ini mengadakan syukuran di restoran mereka yang mulanya bernama Restoran Ikan Bakar Fatmawati. Di acara itu, grup keroncong milik mereka menghibur pengunjung. Ternyata responsnya bagus, hingga mereka pun mengubah konsep restoran ikan bakar menjadi WGK. "Jadi, pengunjung yang datang bisa makan sambil menikmati live keroncong," jelas Ny. Bambang, pengelola WKG.
Kenapa disebut gaul, lanjut ibu dua anak ini, karena biasanya musik keroncong identik untuk orangtua. "Nah, di WKG keroncong cocok buat siapa saja, tidak hanya untuk manula. Maksudnya agar anak-anak muda sekarang juga menyukai musik keroncong dengan lagu apa saja. Lagu pop, jazz, dangdut bisa dinyanyikan dengan irama keroncong. Tujuannya, melestarikan musik keroncong yang penggemarnya makin berkurang dan identik dengan orang tua."
Rupanya konsep ini berhasil. Mereka yang datang ke WKG tak hanya yang berusia 50 tahun ke atas, tapi juga anak muda. Makanya, di WKG keroncong dimunculkan kembali. "Kalau orangtua, biasanya pesan lagu-lagu zaman dulu seperti halnya acara Tembang Kenangan," papar Ny. Bambang. Bagus dan Rini, penyanyi tetap WKG juga bisa melayani request lagu dari pengunjung. "Bahkan pengunjung juga boleh nyanyi sendiri di panggung tak peduli suaranya bagus atau jelek. Yang penting senang."
Tadinya, live music hanya seminggu sekali diadakan, tiap Jumat dimulai jam 18.00. Rupanya permintaan pengunjung makin banyak sehingga diadakan seminggu dua kali dan jamnya pun dimajukan seusai makan siang. "Karena jam makan siang di sini ramai dan pengunjung senang dihibur dengan live music," lanjut Ny. Bambang yang mengaku WKG juga kerap didatangi komunitas penggemar keroncong. Mereka berdatangan dari berbagai tempat, seperti Bekasi, Depok, dan Kebon Jeruk.
Namun, suguhan musik keroncong bukan satu-satunya andalan. Menu yang disajikan pun menggugah selera. Bebek adalah makanan unggulan, mulai dari Bebek Goreng Kremes, Bebek Saos Padang dan Bebek Penyet yang dipatok dengan harga berkisar Rp 17-20 ribu. sementara Gurame Asam Manis sekitar Rp 70 ribu, tergantung besar kecilnya ikan. "Tak kalah enaknya adalah Jus Brekele, minuman kesehatan terdiri dari sayur dan buah-buahan yang harganya Rp 12 ribu."
Kendala yang biasanya dihadapi, kata Ny. Bambang, adalah saat menghadapi tamu yang datang tanpa memesan apa-apa. "Mereka duduk di WKG dari pagi sampai malam. Kalaupun pesan paling hanya air putih atau teh manis, ha ha ha..."
Henry, Noverita / bersambung
KOMENTAR