Baca berita tanpa iklan. Gabung Nova.id+
Minta Rp 100 Juta

Sejatinya, sejak 2004 lalu pasangan ini sudah cerai. "Saya pulang ke rumah orangtua saya di Depok," kata Dumadi. Adalah Wahyuningsih, kata Dumadi yang minta cerai. Pasalnya, saat itu ia harus pensiun dari perusahaan pakan ternak, tempatnya bekerja. "Saya harus pensiun, karena ada aturan untuk jabatan kepala seksi harus dari sarjana," kata Dumadi yang saat pensiun jabatan terakhirnya adalah kepala seksi.

Ketika sudah tak punya penghasilan itu, Wahyuningsih justru minta cerai. "Saya, sih, menuruti saja." Ketika hidup melajang, Dumadi sudah mencoba beberapa pekerjaan bersama teman-teman di Tangerang. "Yang terakhir bikin usaha servis elektronik. Usaha itu sebenarnya lumayan jalan."

Lantaran ada penghasilan, Dumadi memberanikan diri minta rujuk dengan istrinya. Ternyata diterima dengan tangan terbuka. "Tapi rupanya usaha kami tak selamanya jalan. Ketika saya kembali menganggur, istri kembali tak berkenan." Dumadi dan Wahyuningsih rujuk tahun 2007.

Sakit hati Dumadi bukan hanya karena tak dianggap oleh istri dan anaknya. Ia juga merasa dendam lantaran ia menduga sang istri punya lelaki lain. Memang, Dumadi mengaku belum pernah memergoki istrinya jalan bareng lelaki orang. "Namun, saya memergoki, dua kali dia diantar pulang seorang lelaki. Memang, sih, perginya tidak berdua, tapi dengan anak-anak. Tapi dalam hati saya merasa, mereka pasti pacaran." Anehnya ketika kecurigaan itu ditanyakan ke Wahyuningsih, jawabannya selalu mutar-mutar. "Selalu enggak jelas dan ujungnya selalu ribut," jelas Dumadi.

Jawaban dua anaknya pun senada. "Saat saya tanya apa benar ibunya sudah menikah siri, mereka jawab tidak. Saya yakin mereka itu sudah bersekongkol karena anak saya selalu dikasih uang oleh ibunya. Jadi saya dikerubut tiga pihak, istri, anak, dan menantu."

Dumadi sebenarnya ingin pisah baik-baik. Tapi ia minta syarat. "Saya maunya rumah itu dijual. Saya hanya minta Rp 100 juta." Uang itu, kata Dumadi, akan dititipkan ke teman istrinya yang main trading. "Katanya sebulan bisa menghasilkan Rp 2 juta. Nah uang itu rencananya untuk biaya hidup saya."

Tutur Dumadi, jika dirinya meninggal, istri maupun anal-anaknya baru boleh mengambil uang itu. "Rencananya dari kesepakatan itu akan kami buat perjanjian." Hanya saja harapan Dumadi itu tak disetujui istrinya. "Istri saya hanya memberi motor saja. Sementara rumah diakui milik mereka," jelas Dumadi.

Padahal rumah yang dibeli dan ditempati sejak 1993 itu adalah harta gono-gini. "Saya juga punya banyak andil membeli rumah itu. Wajar dong, saya minta bagian saat kami cerai. Uang itu juga untuk biaya hidup masa tua saya saja. Bukan untuk macam-macam," jelas Dumadi.

Sukrisna/ bersambung



Halaman Sebelumnya


PROMOTED CONTENT

Berita yang lebih lengkap dan dalam ada di Tabloid NOVA. Belinya enggak repot, kok.

Sahabat NOVA bisa pilih langganan di Grid Store, atau baca versi elektroniknya (e-magz) di Gramedia.com, MyEdisi, atau Majalah.id.

Penulis : nova.id
Editor : nova.id

KOMENTAR

Tag Popular

#wina Widodo

#eeng Wiratmaja

#athina Papadimitriou

#dhini Aminarti Hamil

#enrico Tambunan

#fibroadenoma Mammae

#tabloid Nova Terbaru

#lebaran 2024

#mudik Gratis

#tiket Mudik Gratis