Menarik becak dan mangkal di Jalan Prawirotaman sudah dijalani pria yang kerap disapa Mas Kas ini sejak 1989. Selain menarik becak, Kas juga ternyata jago melukis. Ia berteman lama dengan Harry van Yogya "Saya kenal Harry sudah lama sekali, apalagi anak kami umurnya juga sebaya. Bisa dibilang saya kenal betul siapa Harry. Dia sangat pekerja keras, demi memenuhi semua kebutuhan ketiga anaknya," papar Kas.
Sejak awal bertemu Harry, Kas mengaku, ada sesuatu yang berbeda pada diri Harry, yang pintar dan menguasai bahasa asing. "Kadang-kadang dia kasih tahu tips mendapatkan tamu turis asing yang ingin berkeliling kota. Salah satunya dengan memperlakukan secara sopan. Jadi, kami semua komanan rezeki (kebagian rezeki, Red.)."
Kas menilai, Harry sudah seperti selebriti yang selalu dicari-cari wartawan, apalagi sekarang sudah menerbitkan buku. Menurut Kas, belum pernah ada tukang becak yang ia kenal sepintar Harry. "Semua media datang ke sini untuk mewawancarai dan meliput Harry. Lama-lama dia bisa terkenal kayak Briptu Norman, polisi yang nyanyi Chaiyaa Chaiyya itu, ya," seloroh Kas.
Namun, Kas juga ikut bangga karena Harry dianggapnya sudah mengangkat derajat tukang becak, bahkan mampu mengembalikan citra becak sebagai alat transportasi pilihan yang aman dan nyaman untuk bekeliling Kota Jogja bagi turis domestik maupun mancanegara.
Warung angkringan milik Sutris yang berada di dekat pangkalan becak di mana Harry van Yogya mangkal bersama tukang becak lainnya membuat Sutris kenal baik Harry van Yogya.
"Sejak empat tahun lalu saya kenal Mas Harry. Orangnya hebat, pintar dan bisa dipercaya. Terlihat beda lah. Baik juga orangnya," tutur Sutris memuji sikap Harry.
Di warungnya, diakui Sutris memang kerap dipakai sebagai tempat para tukang becak mampir untuk melepas penat, sambil makan nasi kucing atau menyeruput es teh manis dingin. Bahkan, Sutris agak longgar kepada para tukang becak dengan memperbolehkan mereka berutang dan membayarnya ketika sudah mendapat uang dari menarik becak. "Mereka sudah biasa begitu, tapi bisa dipercaya, kok, karena sudah saling kenal dan baik semua, termasuk Mas Harry," tukas Sutris.
Menurutnya, Harry memang berbeda dari tukang becak lainnya, baik dari segi penampilan maupun keahliannya memandu para turis asing. "Sekarang sudah makin banyak yang mewawancarai dia. Sudah kayak artis saja, tapi masih mau mbecak," kata Sutris yang mengaku salut kepada Harry yang kerap menarik becak seharian penuh.
SWITA
KOMENTAR