Namun, saat hendak keluar pintu gerbang ditutup lagi oleh satpam. "Firasat saya waktu itu mungkin RH belum puas memukuli saya. Lagi-lagi saya disuruh turun lagi oleh Brimob yang menjaga rumah." Benar saja, RH kembali memukuli dirinya. Namun kali itu, YSR keluar rumah. Ia lalu menarik sang suami masuk ke dalam rumah. Barulah Masfar diperbolehkan pulang.
Dituduh Selingkuh
Teror kepada dirinya tak berhenti sampai disitu. Malamnya, anak perempuan RH dan YSR yang bernama Linda, mendatangi rumah Masfar. Linda datang memanjat pagar rumah Masfar pada jam 24.00 mala. "Dia mengetok-ngetok rumah saya. Saya buka pintu, saya bilang ada apa. Dia bilang mau nagih hutang saya. Hutang apa saya merasa tak punya hutang, kok," ceritanya. Linda juga memaki-maki Masfar, menuduhnya punya hubungan khusus dengan ibunya.
Padahal, menurut Masfar, jika dia mengantar YSR ke rumahnya, "Itu karena kami memang berteman. Kami pernah satu profesi pada saat saya jadi asisten 4 di kantor Gubernur, YSR sebagai anggota tim Penggerak PKK Provinsi. Kadang-kadang kami memang berguyon, lalu berteman. Nah, dugaan RH, saya itu selingkuh dengan istrinya. Padahal tidak," katanya mengelak.
Yang jelas kini, Masfar hanya menuntut keadilan. "Saya ingin dalang kejadian ini ditangkap," lanjutnya. Saat ini, keluarga Masfar sudah memasukkan pengaduan ke polisi atas nama Lilis sebagai pelapornya.
Sementara itu, Walikota Medan, Drs H Rahudman Harahap, mengaku tak kenal dengan korban. "Mungkin ada yang syirik dengan saya. Itu jelas fitnah. Makanya saya minta polisi menyelidiki kasus ini. Kita tunggu tindak lanjutnya, agar ketahuan siapa sebenarnya pelakunya," aku Rahudman.
Rahudman juga mengaku tak pernah menuduh Masfar sebagai selingkuhan istrinya. "Saya baca di koran-koran Masfar juga menyangkal berselingkuh dengan istri saya, kan," katanya singkat.
Debbi Safinaz
KOMENTAR