Deenta Bongkar Ulang Tas
Tempat reparasi tas yang ekonomis, Toko Deenta bisa jadi pilihan. Di toko yang terletak di Jl Asem 2 No. 6 Cipete, Jakarta ini segala macam tas diterima untuk diperbaiki. Tak pandang bulu apakah itu tas bermerek atau bukan. Dari soal kehilangan baut sampai kerusakan yang lebih rumit pun bisa diperbaiki. Biayanya berkisar Rp 15 ribu sampai Rp 300 ribu.
Kendati demikian, Deenta tetap mengukur kemampuan. Untuk problem tas bermerek berharga di atas Rp 10 juta, mereka tak bisa menerima karena risikonya cukup tinggi. Untuk kasus seperti itu, disarankan tas direparasi di tempat resmi tas itu berasal.
Pada awalnya, Deenta hanya bergerak di retail tas dan menerima pemesanan tas satuan berdasarkan desain pesanan. Ide reparasi muncul ketika pemilik Deenta menemui kenyataan sulitnya menemukan tempat untuk memperbaiki tasnya. "Ternyata cari tempat reparasi tas susah. Jadi, kenapa kami tidak buka saja sekalian? Kami,kan, juga punya tukangnya," kata Sumbawati (27), salah satu pendiri Deenta.
Sudah setahun ini Deenta menerima jasa reparasi tas dan ternyata mendapat animo baik dari pelanggannya. Deenta sanggup memperbaiki atau membuat ulang tas dari bahan sintetis, denim, kanvas, hingga kulit. "Kadang ada costumer yang sayang banget sama tasnya, mungkin desainnya unik. Padahal tasnya sudah hampir 'hancur'. Nah, kami bisa membongkar ulang dan mengganti bahannya atau diganti total," jelas Sumba.
Usaha ini sudah berusia empat tahun. Terus terang, Sumba bersama dua temannya, Rika dan Tirta, mengaku coba-coba ketika mendirikan Deenta. Mereka pun sebenarnya tak punya kemampuan membuat tas. Modal terpenting dari bisnis ini, kata mereka, memiliki pekerja atau pembuat tas yang cakap. "Tukang tas kami sudah punya pengalaman dalam pembuatan tas. Ada yang sudah berpengalaman 30 tahun dan dipilih yang pekerjaannya bagus. Mereka dari Bogor dan Garut," lanjut Sumba
Sumba dkk pun turun tangan sendiri dalam mencari tukang ke daerah atau membuka lowongan di koran. Sumda dkk juga berusaha untuk selalu mengelola usaha ini dengan baik.
Sementara desain tas diperoleh Sumba, Rika, dan Tirta dari browsing di internet dan mengamati tren. "Sejauh ini, kendala terbesar kami jika kehilangan tukang tas yang bagus," ungkap Sumba. Kini, omzet Deenta sekitar Rp 30 juta per bulan.
Di basement Plaza Indonesia, kini ada tempat khusus untuk merawat tas dan sepatu bermerek. Color Wash (CW), demikian namanya, dikenal ahli dalam membersihkan dan mewarnai tas dan sepatu berbahan kulit, suede, nuback, kanvas, nylon, atau fabric.
"Kami juga melayani reparasi, tapi kami lebih fokus ke pembersihan dan pengecatan tas atau sepatu branded. Soalnya di Indonesia enggak bisa sembarangan yang melakukan hal ini," ujar Ticco Chandra (28), pemilik sekaligus direktur CW.
KOMENTAR