Chandra yang sebelumnya bergelut di bidang pembuatan tas, membeli waralabra Color Wash dari Singapura. Latar belakangnya, ia dulu sempat mengalami kesulitan mencari tenaga profesional yang bisa membersihkan atau mewarnai kembali tas-tas mahal. CW biasa melakukan perawatan tas dan sepatu bermerek berharga di atas Rp 10 juta, seperti Gucci, Chanel, Aigner, Prada, Louis Vuitton, YSL, dan sejenisnya. "Ini barang-barang yang sangat sensitif, sehingga penanganannya berbeda," sebut Chandra sambil mengatakan mesin dan bahan-bahan yang digunakan di CW dikirim langsung dari Korea.
Prosedur perawatan tas dan sepatu di CW diawali dengan konsultasi. Tenaga ahli CW mengidentifikasi masalah dan memberikan penjelasan ke konsumen soal solusinya. Uji coba akan langsung dilakukan agar konsumen puas dengan hasilnya. "Biasanya yang pertama dilakukan adalah pembersihan, jika hasilnya kurang bagus, solusi terakhir adalah pengecatan."
Proses pembersihan bisa makan waktu seminggu, sedangkan pewarnaan ulang bisa sebulan. "Sebelum dicat, dilakukan pembersihan luar dan dalam. Setiap inci berikut aksesorinya dibersihkan. Pengerjaanya sangat detail dan menggunakan teknik khusus. Bau dan bakteri akan hilang. Bahan kulitnya juga akan kembali halus dan lembut," kata Chandra. Garansinya, cat dijamin tak bakal mengelupas atau luntur.
Kepuasan dan kepercayaan pelanggan menurut Chandra amat penting, lantaran orang yang datang ke CW biasanya memang amat menyayangi dan memperhatikan tas atau sepatunya. Mengenai biaya, pembersihan sepatu sekitar Rp 70 ribu, sedangkan untuk tas kecil Rp 350 ribu. Sementara untuk pengecatan, bisa mencapai Rp 1,7 juta.
Di tempatnya, kata Chandra, banyak kasus tas kotor lantaran bergesekan dengan celana jeans. Untuk noda semacam itu, harus sering dibersihkan dengan cairan khusus yang bisa dibeli di CW. "Kotoran akibat celana jeans itu bisa meresap ke bahan tas dalam waktu tiga minggu."
Sejauh ini, CW Jakarta yang dibuka sejak Januari 201,0 berkembang cukup bagus. Awal April 2011 lalu gerai ke-2 di Plaza Senayan baru diresmikan. Selanjutnya Chandra ingin membuka di Surabaya. "Peminat dari luar Jakarta banyak. Tapi kendalanya, costumer harus membawa sendiri barangnya ke Jakarta. Kami tak mau ambil risiko kalau barangnya dikirim," tutup Chandra.
Tarmizi / bersambung
KOMENTAR