Nino Design Shoes, Surabaya Sesuai Anatomi Kaki
Produsen sepatu Eddy Prasetya menjelaskan, sebenarnya jauh lebih baik membeli sepatu buatan produk rumahan daripada membeli sepatu jadi di toko-toko.
Dengan memesan, sepatu akan jauh lebih nyaman dipakai. "Kalau beli sepatu jadi, kaki pembeli yang mengikuti bentuk sepatunya. Tapi kalau pesan, si pembuat sepatu yang akan mengikuti bentuk kaki pembeli," kata pemilik Nino Design Shoes di Jl. Hamzah Fansyuri 33 Surabaya.
Produsen sepatu seperti Eddy memang tak hanya mementingkan model saja. Anatomi kaki juga dipelajari agar sepatu pas dan enak dipakai. "Kadang ada sepatu yang sudah jelek, tapi oleh pemiliknya tetap dipakai. Itu karena sepatunya enak di kaki," kata Eddy yang sudah merintis usaha sepatu sejak 1982.
Kaki seseorang, lanjut Eddy, bentuknya berbeda-beda. Ada yang gemuk, kurus, atau memanjang. Bahkan, ada orang-orang tertentu yang memiliki ukuran kaki kanan dan kirinya berbeda nomor. Mereka tidak akan bisa membeli sepatu jadi di toko, sebab pasti tak cocok dengan anatomi kakinya.
Dari segi harga, sepatu produksi rumahan juga relatif lebih murah. Padahal, kualitasnya bisa saja jauh di atas barang yang dijual di mal-mal. Sepatu buatan Eddy, misalnya, dibuat dari bahan kulit asli berkualitas, kecuali bila si pemesan meminta dibuatkan sepatu berbahan imitasi. "Kekurangan membeli sepatu dengan cara memesan hanya satu, kok. Tidak bisa ready stock. Harus menunggu sekitar 1-2 minggu lamanya," imbuh pria yang memiliki dua orang tukang pembuat sepatu di rumahnya.
Eddy mengaku mencuri ilmu dari banyak pihak sebelum akhirnya terjun jadi pembuat sepatu. Ia belajar membuat sepatu dari seorang tukang sepatu andal di Surabaya. Soal anatomi kaki, ia belajar dari buku. Sementara soal pengalaman, dirinya belajar banyak pada seorang supervisor perusahaan lem sepatu, dan soal bahan kulit, ia belajar dari teknisi di pabrik kulit.
"Makanya, saya tahu persis karakter masing-masing sepatu," imbuh Eddy yang sepatu produksinya dijual dengan kisaran harga antara Rp 200 ribu sampai Rp 550 ribu. Eddy juga menjamin garansi satu tahun untuk setiap sepatu buatannya.
Eddy juga sering melayani pesanan sepatu dari sejumlah desainer baju pengantin. Desainer pengantin sengaja memesan sepatu, selain yang dipesan bisa selaras dengan gaun yang dipakai, ada pula pasangan pengantin pria yang tak ingin terlihat kalah tinggi badannya dari pengantin wanitanya.
Ingin memulai bisnis pembuatan tas dan sepatu sendiri? Bahan dan aksesorinya cukup mudah diperoleh, kok. Kunjungi saja Pasar Harco Mangga Dua, Jakarta.
Di Blok B, terdapat deretan toko bahan dan aksesori tas dan sepatu. Mulai dari bahan berupa kulit asli yang sudah diolah, kulit tiruan, hingga plastik tersedia di sini. Sementara untuk aksesori, mulai dari tali-temali, gesper, serta aneka jenis bebatuan tiruan berbagai bentuk dari dalam dan luar negeri juga ada.
Para pedagang di sini pun tak mengharuskan pembeli membeli dalam jumlah lusinan, grosir, atau kodian. "Membeli satuan pun kami layani. Banyak kok, pebisnis pemula belanja di sini," terang Tom Charles Lee, BA, pemilik toko Tom's Accessories yang telah enam tahun berdagang khusus hak sepatu dan aksesori.
Di toko Tom, sol sepatu dan hak bisa dibeli dengan harga mulai dari belasan ribu rupiah. Modelnya senantiasa mengikuti perkembangan terkini. "Yang sedang tren, kan, sepatu kepang. Nah, di sini talinya dijual per yard (90 cm) Rp 6.500. Aksesorinya tinggal pilih yang sesuai. Ada kok yang harganya per piece Rp 500," terang Sulistyawati, karyawan Tom.
Sementara itu, aksesori tas bisa dijumpai di lantai 3, Pasar Pagi Mangga Dua. Menurut Indro Widodo, dagangannya buatan Cina. "Ada, sih, yang bikinan dalam negeri, tapi harganya justru lebih mahal," terangnya.
Pernak-pernik seperti ritleting, gesper atau pengait selempang tas, juga tersedia. Khusus ritsleting, lanjut Indro, dijual per gulung atau sekitar 100 yard. "Ritsleting yang dijual belum termasuk kepala retsletingnya, lho," terang Indro yang tak keberatan memandu jenis aksesori jenis apa yang hendak dipilih para pebisnis pemula. "Sering, kok, ibu-ibu tanya ini-itu saat belanja. Terlebih yang baru memulai usaha"
Hal yang sama dijanjikan Edy, pemilik Toko 88 di tempat yang sama. Di toko miliknya, pembeli bisa memilih aneka gagang atau kerangka tas tangan atau clutch bag. Mulai yang berbahan kayu hingga logam yang tengah digemari kaum ibu.
Jika sudah tahu apa yang ingin dibeli, tak perlu repot-repot datang ke Mangga Dua. Edy juga melayani pemesanan via telepon. "Barang dikirim setelah uang ditransfer. Hampir tiap hari saya kirim barang," ujar Edy.
Gandhi, Rini / bersambung
KOMENTAR