Berita diciduknya Malinda di apartemennya beberapa waktu lalu, mengagetkan Fatmah Bahalwan, pendiri kursus Natural Cooking Club. Maklum, Fatmah cukup lama menjalin relasi dengan Malinda saat ia masih menjadi sekretaris salah satu komisaris Bank Syariah.
"Saya kenal dan rutin berhubungan dengan dia sepanjang tahun 1998-2004. Saat itu, dia sudah senior. Jabatannya relationship manager di Citibank, semacam customer service tapi untuk nasabah di atas Rp 500 juta," kata Fatmah yang kantornya di Gedung Arthaloka, berdekatan dengan kantor Malinda.
Bos Fatmah adalah salah satu nasabah Citibank. "Uang bos saya dikelola Citibank, dalam hal ini Malinda. Atas kesepakatan bersama, uangnya dikelola Malinda untuk bermain reksadana. Setiap kali Malinda ingin melakukan sesuatu yang berkaitan dengan pengelolaan uang, dia selalu menghubungi saya sebagai sekretaris."
Jadilah setidaknya seminggu 1-2 kali, Fatmah bertemu Malinda. "Sejak pertama kenal Malinda, dia terkesan sangat ramah. Orangnya gampang akrab, ramah, dan cantik. Hampir setiap orang akan terpesona melihat penampilannya. Apalagi penampilannya selalu necis."
Pertemuan demi pertemuan itu membuat hubungan Fatmah dengan Malinda relatif dekat. Fatmah pun paham, nasabah Malinda adalah sosok-sosok penting. "Memang nasabah-nasabah besar. Dia layak mendapat penghasilan besar karena melakukan sesuatu yang luar biasa. Terus terang saya kaget mendengar kabar dia terlibat kasus penggelapan Rp 17 M. Setahu saya, itu kecil buat Malinda. Kala itu, uang yang dikelola, sangat jauh di atas itu. Mungkin mencapai triliunan rupiah."
Yang diingat Fatmah, kala itu penampilan Malinda juga sudah serba mewah. "Kendaraan bos saya Mercy, tapi Malinda sudah pakai Jaguar. Saya beberapa kali ke rumahnya di kawasan Tebet. Rumahnya ada gardu untuk security," kata Fatmah yang tidak tahu banyak tentang suami pertama Malinda.
Fatmah yang saat itu sudah mulai merintis berjualan kue, sering juga menawarkan kreasinya pada Linda. Atas permintaan Sang Bos, Fatmah juga beberapa kali kirim kue ulang tahun untuk Malinda. "Saat Malinda ulang tahun, banyak yang mengirim kue dan bingkisan untuk dia. Banyak nasabahnya yang cinta banget sama dia."
Menurut Fatmah, Malinda termasuk pandai mengelola uang dan menjalin relasi. "Terbukti waktu itu bos saya dapat keuntungan bagus dari hasil kerja Malinda," kata Fatmah. Saat ini, petugas menyatakan Malinda tidak bisa dijenguk karena sedang dalam pemeriksaan. Di ruang tahanan Badan Reserse Kriminal, Malinda mendiami sebuah sel berukuran sekitar 3 x 4 meter. Sebuah kasur tipis terbentang di dalam sel tanpa penyejuk udara.
Henry
KOMENTAR