Ani mengadakan kursus pelatihan membuat cupcake dan aneka cookies (cake tiga dimensi, cokelat modelling, cookies hias, cookies advance, figurine fondant) di rumahnya di bilangan Depok, Jawa Barat. Dua kali dalam sebulan, kursus berlangsung setiap hari Minggu, pukul 09.00-16.00.
Peminatnya, ibu rumah tangga dan remaja putri. Selain dari Jabodetabek, peserta juga berasal dari berbagai kota, seperti Batam, Majalengka, Balikpapan dan lainnya. "Malah, ada yang datang jauh-jauh dari Balikpapan, sekarang sudah punya toko cupcake sendiri di sana. Bangga rasanya," ujar Ani sumringah.
Dengan biaya kursus Rp 350-450 ribu, selain dapat membawa pulang buku karangannya, peserta juga diberikan aneka bahan, sertifikat, snack, makan siang dan dua boks cupcake. "Kursus ini digelar setelah banyak animo dari orang yang melihat blog, milis dan mengetahui cookies buatan saya."
Kala itu, ia belum mampu membagi waktu karena rutinitas di kantor dan keluarga. Setelah bukunya terbit pada 2009, respons positif makin mengalir, dan akhirnya kursus digelar hingga sekarang. "Kebanyakan pesertanya perempuan, jadi saya harus mengingatkan jangan keasyikan mengobrol. Pernah sampai jam 7 malam, peserta belum selesai kursus. Mungkin saking senangnya ketemu teman baru dan bisa saling tukar informasi, ditambah lagi banyak yang minta diajari cara buat cookies lainnya," ujarnya sambil tertawa.
Awalnya, bisnis kue Ani hanya berskala rumahan dan dimulai dari nol. Ia hanya memanfaatkan kukusan nasi, mixer dan peralatan memasak di dapur. Lama-kelamaan, dari keuntungan yang diperolehnya, Ani bisa mencicil sejumlah alat yang bisa membuat bisnisnya makin produktif. Berikut tips yang dibagikan Ani:
1. Penentuan Target Market
Ciptakan produk unik dan spesifik, yang membedakan dengan produk sejenis.
2. Produksi
Bagi pemula, kendala utama adalah menentukan waktu produksi untuk menyelesaikan pesanan dalam jumlah banyak, sekaligus menjaga cupcake tetap fresh dan enak.
a. Kenali alat dan kapasitas produksi.
b. Hitung waktu produksi.
c. Cara penyimpanan. Agar tahan lama, simpan dalam lemari es atau freezer. Jika menggunakan cup mangkuk siap pakai, tutup cupcake dengan butter cream atau ganache sebelum dimasukkan ke dalam lemari es.
d.Persiapkan bahan baku. Hitung jumlah kue dalam satu resep dan maksimal kue yang dapat dimasukkan dalam oven untuk satu kali panggang.
3. Penentuan Harga Jual
a. Menghitung total biaya.
Biaya Tetap: menggunakan salah satu resep:
- telur= 4butir/16butir x harga telur per kg Rp 15.000 = Rp 4.688
-gula pasir= 125gr/1000gr x harga gula per kg Rp 12.000 = Rp 1.500
-tepung= 125gr/1000gr x harga tepung per kg Rp 10.000 = Rp 1.200
-mentega= 100gr/1000gr x harga mentega per kg Rp 72.000 = Rp 7.200
-susu bubuk= 1sdm = 25gr ukuran sachet = Rp 1.000
-baking powder= Rp 300
-garam = Rp 100
-vanili = Rp 100
Total Biaya Tetap: (4688+1500+1200+7200+1000+300+100+100)= Rp 16.088
Biaya Tidak Tetap= 30% x Rp 16.088 = Rp 4.826
Total Biaya= Rp 16.088 + Rp 4.826 = Rp 20.914 dibulatkan menjadi Rp 21.000
Tentukan persentase keuntungan yang Anda inginkan. Biasanya keuntungan adalah 70 sampai 100 persen dari harga pokok. Jika ingin mendapatkan keuntungan 70 persen, maka kalikan persentase keuntungan dengan harga pokok cupcake.
Harga jual= Rp 21.000 + (70 % x Rp 21.000) = Rp 35.700 untuk 12 cup
Maka harga 1 cup tanpa topping = Rp 35.700/12 = Rp 2.975
KOMENTAR